Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Orang tua Kusnan Ali Alamsyah bocah berusia tujuh tahun yang pengidap penyakit jantung bocor harus menjual sapinya untuk membawa Sang Putra melakukan pemeriksaan di Surabaya.
Anak kedua dari pasangan Warman (60) dan Yarti (50) warga RT/5 RW/1 Dusun Tanggungrejo, Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban tersebut pernah dirujuk ke RSUD Dr. Suetomo Surabaya. Di rumah sakit itu, Ali empat kali menjalani pemeriksaan gratis dan echocardiography atau pemeriksaan yang memberikan gambaran jantungnya bocor.
Meski pemeriksaan di RSUD Dr. Suetomo tersebut gratis, namun kedua orang tua Ali yang hanya bekerja sebagai petani dan tergolong keluarga miskin itu mengaku masih terkendala biaya transport untuk melakukan pemeriksaan rutin di Surabaya.
Ibu kandung Ali, Yarti kepada blokTuban.com mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan sekitar empat tahun yang lalu itu harus terhenti dikarenakan setiap berangkat ke Surabaya ia harus mengeluarkan biaya transport sebesar Rp600.000 sekali berangkat.
"Pertama kali membawa Ali ke Surabaya saya menjual lembu, dan sisa uang penjualan itu digunakan untuk pemeriksaan yang selanjutnya, dan kami pergunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ujar ibu Ali kepada blokTuban.com.
Pemeriksaan yang seharusnya disarankan rutin setiap dua bulan sekali oleh dokter itu harus terhenti dua tahun terakhir ini. Hal itu dikarenakan biaya transport untuk melakukan pemeriksaan ada, walaupun ada hanya mengandalkan hasil panen.
"Kalau untuk hasil panen tidak mungkin digunakan untuk biaya transport, karena garapan pertanian hanya sedikit sehingga hasil panen dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari," tambah Yarti.[hud/col]
Baca: [Ali, Bocah Tanggulangin Penyandang Penyakit Jantung Bocor]