Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Kondisi rumah keluarga Joko Waras bayi pengidap penyakit Hidrosefalus asal Rengel sangat memprihatinkan, sehingga membuat sejumlah pihak tergerak.
Rumah berukuran 4x7 meter itu hanya terbuat dari anyaman bambu (sesek) atau gedek yang digunakan sebagai dinding, itupun tidak tampak seperti baru, karena terlihat telah rusak dengan ditandai banyak lubang. Sehingga disaat hujan tiba maka kerap kali air menembus dinding dari bambu itu.
Komunitas Trail Tuban (KTT) berkesempatan untuk melakukan renovasi rumah keluarga Joko Waras, Rabu (23/11/2016). Sebelumnya, komunitas ini menggalang dana guna membantu pengobatan bayi Hidrosefalus tersebut, namun begitu biaya pengobatan ditanggung oleh Pemkab, alhasil penggalangan dana digunakan untuk memperbaiki rumah keluarga Joko Waras.
Koordinator KTT, Khoirul Ulum mengatakan, renovasi rumah keluarga Joko Waras memang sudah didiskusikan dengan anggota trail Tuban. Sebab, sebelumnya dana yang dikumpulkan dari anggota KTT itu sendiri rencananya akan digunakan untuk membantu biaya pengobatan.
"Rencananya akan digunakan untuk biaya berobat, tapi akhirnya dialihkan untuk memperbaiki rumah Joko Waras. Hari ini diperbaiki rumahnya," ujar Ulum sapaan akrabnya kepada blokTuban.com.
Biaya sebanyak 25 juta yang berhasil dikumpulkan sudah mulai direalisasikan untuk pembelian material bangunan, seperti kumbung, semen dan lantai keramik.
Komunitas ini juga berniat untuk menyelesaikan pembangunan, andai kata dana yang berhasil dikumpulkan tersebut masih kurang untuk perbaikan rumah.
"Jika dananya habis sebelum pembangunan selesai, maka kami tetap akan menyelesaikannya. Kami akan menggalang dana kembali bagi anggota KTT," pungkasnya. [nok/rom]