Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Keberadaan sumur giling yakni sumur tua yang dapat ditemui di area makam Sunan Bejagung Lor menjadi ikon salah satu wisata religi di Dusun Krajan, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Menurut informasi yang dihimpun blokTuban.com, terdapat kisah masyarakat setempat, sumur giling konon dikenal sebagai tempat pengambilan sumpah. Hal tersebut kerap dilakukan dengan tujuan mendapat jawaban atas tuduhan yang dialamatkan pada seseorang.
Kepala Dusun Krajan, Irkhamni membenarkan air yang berasal dari sumur di area makam Syekh Abdullah Asyari atau Sunan Bejagung Lor, sempat dijadikan orang untuk sebagai perantara pengambilan sumpah.
"Semisal ada orang yang dituduh mencuri sesuatu, kemudian untuk membuktikan kebenaran tidaknya melakukan sumpah dan meminum air dari sumur giling," kata Irkhamni kepada blokTuban.com.
Sumur tua yang terletak di sebelah selatan makam. Memiliki kedalaman sekitar 27 meter, kesan kuno nampak pada sekali pandang. Peralatan tradisional atau peninggalan terdahulu masih dipertahankan hingga saat ini.
Terdapat katrol sebagai alat menimba air berkururan besar dari biasanya. Berupa konstruksi kayu yang dibentuk demikian rupa, dan di tengah katrol kayu terdapat tali guna menarik ember pembawa air dari bawah ke atas. Butuh tiga hingga empat orang untuk menggerakkan katrol pada sumur giling.
"Sudah terhitung sepuluh tahun ini kegiatan pengambilan sumpah ( menggunakan air dari makam Sunan Bejagung Lor) dilarang," ujar Irkhamni.
Pelarangan tersebut, Lanjut Irkhamni sebagai tindakan preventif Pemerintah Desa Bejagung. Kesan negatif yang ditimbulkan dikhawatirkan merusak citra keberadaan makam Sunan Bejagung Lor dan dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kalaupun memaksa, orang bersangkutan harus berani bertanggungjawab dan harus minta surat dari pihak desa dan kepolisian," terangnya.
Namun, dibalik rasa khawatir masyarakat setempat, sumur tua tersebut tidak pernah kering hingga kini. Air yang keluar bahkan dipercaya membawa berkah sendiri, seperti mujarab untuk menyembuhkan penyakit. Tidak jarang pengunjung yang selain berdo'a di lokasi makam, pula menyempatkan diri mengambil air untuk dikonsumsi. [dwi/ito]