Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com – Jatirogo memiliki satu tempat favorit yang biasa dikunjungi para seniman dan pengusaha dari bebagai daerah. Lokasi tersebut berada di Dusun Krajan, Desa Ngepon, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Namanya ‘Sumur Mbah Minah’. Lokasi sumur yang dianggap keramat itu terletak di tengah persawahan dan diatasnya ditumbuhi pepohonan besar yang rindang. Sumur itu disebut-sebut sudah berusia ratusan tahun, bahkan masyarakat percaya adanya sumur bersamaan dengan adanya desa Ngepon.
Untuk bisa sampai di depan bibir sumur, kita harus berjalan melalui jalan setapak sekitar 100 meter dari pemukiman warga. Lokasi desa Ngepon sendiri berada sebelah barat kota Tuban dengan jarak tempuh 52 Kilometer (KM) dari pusat kota. Ada dua akses jalur yang bisa dilalui, yang pertama jalur Pantai Utara (Pantura) dan Jalur alternatif tengah atau jalur provinsi yang mehubungkan Jawa Timur dengan Jawa Tengah.
Para pengunjung yang memilih jalur pantura, hendaknya berhenti di pertigaan Bulu, Bancar, Tuban. Kemudian, mengambil arah kecamatan Jatirogo. Sekitar 8 KM ke arah selatan, blokers (Penikmat sajian blokTuban.com) akan menemui kantor pemerintahan desa Ngepon yang berada di sisi kanan jalan (Barat Jalan). Nah, dari kantor desa sudah nampak gapura masuk gang dimana sumur keramat itu berada yang bertuliskan ‘Makom Wali Ghodek – Nyi Seblok’.
Namun, yang perlu diketahui jika blokers akan ke sumur tersebut kami sarankan, cari dulu rumah ‘Mbah Mantan’ yang bisa jadi pemandu wisata religi ke tempat tersebut. Rumahnya 100 meter ke timur dari gapuara masuk gang itu. Blokers juga bisa menanyakan ke warga sekitar, pasti sudah mengenal yang namanya mbah mantan.
Bagi para pengunjung yang melalui jalur alternatif Bojonegoro-Jatirogo bisa ambil jurusan terminal Jatirogo. Terus, menuju ke utara arah Bulu dengan jarak 7 KM. Sama, nanti juga akan bertemu kantor desa Ngepon. Jika sudah di kantor tersebut otomatis akan terlihat jalan gang menuju sumur keramat itu.
Sumur keramat Mbah Minah, merupakan satu rangkaian tempat wisat religi yang mana disitu berdekatan dengan makam Mbah Godek. Jadi, jika para blokers berziarah ke makam wali mbah Ghodek bisa mampir ke sumur keramat tersebut.
Uniknya, sumber air tua yang lebarnya 2 meter dan dalamnya sekitar 5 meter itu tidak pernah kering ketika musim kemarau. Hingga saat ini sumur tersebut juga masih digunakan warga sekitar untuk keperluan mandi, mencuci, dan air minum.
Sumur yang awalnya hanya berbentuk persegi menyerupai sendang itu, diyakini memiliki khasiat yang bermacma-macam. Dengan berjalannya waktu sumur tersebut dibangun layaknya sumur pada umumnya.
Karsidan Hadi Prayitno (69) atau mbah mantan yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat setempat kepada blokTuban.com mengungkapkan, sejarah munculnya sumur tersebut tidak lepas dari nama pejuang desa tersebut yang bernama “Mbah Minah”.
Dulunya kata mbah mantan, kala itu mbah Minah diyakini sebagai orang pertama yang babat desa Ngepon. Mbah Minah sendiri memiliki dua anggota keluarga yang bernama Nduk Ilik dan Ayu Semur Melati. Ketiga orang itu yang umum warga sekitar menyebutnya Danyang atau penunggu sumur keramat Mabah Minah.
“Barokah dari air sumur itu hingga saat ini masih banyak dimanfaatkan oleh warga dari luar Ngepon,” kata Mbah Mantan kepada blokTuban.com.
Banyak pendatang yang memanfatkan untuk dijadikan air penglaris, obat, serta ada yang datang untuk memanfaatkan air sebagai lantaran cepat dapat jodoh. Malah, kata mbah mantan, jika para seniman itu mau mandi air sumur setelahnya bisa naik daun alias laris job.
“Biasanya mereka kebanyakan dari daerah Jawa Tengah, namun ada juga yang dari Bojonegoro dan Gresik,” imbuh mantan kepala desa tahun 1974 itu.[rof/ito]