Satu Korban asal Bojonegoro Belum Ketemu
 
Reporter: Maratus Shofifah/blokBojonegoro.com
 
blokTuban.com - Pencarian korban perahu tambangan yang nahas di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban pagi tadi, masih membuat keluarga tujuh korban yang belum ketemu cemas. Sebab, dari 25 penumpang yang terdata dan kebanyakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, satu diantaranya warga Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro.
 
 
Korban yang belum ketemu itu diketahui bernama Mabrur (19) santri Ponpes Langitan asal Desa Ngampal. Karena menunggu kabar pencarian di lapangan, menurut kabar terkini warga Ngampal juga tampak cemas menunggu. Mereka berkumpul di rumah dan sebagian berangkat langsung ke Ponpes Langitan.
 
"Iya ada warga Desa Ngampal yang menjadi korban musibah perahu yang mengangkut santri Langitan," kata Monik, salah satu warga Desa Ngampal, Jumat (7/10/2016). 
 
Sementara itu, anggota DPRD Bojonegoro yang juga keluarga korban, Suyono membenarkan jika Mabrur menurut teman-temannya ikut tercebur di Bengawan Solo. Kepada blokBojonegoro.com (blokMedia Group) ia bercerita jika mendapat informasi dari pondok sekitar pukul 12.00 WIB siang kalau salah satu korban perahu tenggelam merupakan keluarganya. 
 
"Mendapat informasi tadi, saya langsung meluncur ke sini (Ponpes Langitan)," ungkap Suyono saat dihubungi melalui sambungan telepon.
 
Menurutnya, dari sekitar 25 santri Ponpes Langitan, Tuban, yang ikut naik perahu tambangan di Dusun Tambahan, Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, baru 18 yang ditemukan selamat. Sisanya 7 penumpang masih dicari dan salah satunya masih keluarga. [ifa/lis]