Pemuda Lajang Rintis Budidaya Jamur di Lahan Bekas Tambang

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Aly Duchroiny (29), pemuda lajang asal Dusun Mbecok, Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, memanfaatkan bekas lahan tambang batu kapur untuk budidaya jamur tiram.

Daerah tempat tinggalnya memang terkenal sebagai salah satu lokasi penambangan batu kumbung yang dikerjakan secara tradisional.

"Usaha ini baru saya rintis, ujicoba budidaya jamur tiram di goa yang merupakan bekas penambangan batu kumbung," jelas Aly Duchroiny, kepada blokTuban.com di lokasi usahanya, Sabtu (24/9/2016).

Ide ini bermula, ketika dia melihat cukup banyak lahan bekas tambang. Setelah tidak ditambang, tempat tersebut menjadi lorong dan goa yang berlumut karena ditinggalkan selama bertahun-tahun.

Tergerak memanfaatkan, dia lantas meneliti kondisi suhu di dalam lorong dan goa. Satu gua yang dipergunakan sebagai sampel, ternyata cukup lembab dan sejuk dengan suhu diantara 20 sampai 30 derajat celcius.

"Saya punya seorang kenalan petani jamur, dari hasil perbincangan ternyata suhu tersebut sama dengan suhu yang diperlukan buat budidaya jamur tiram," kata Aly.

Dari situlah ide memanfaatkan bekas lahan tambang yang tidak terpakai muncul. Sebagai percobaan, awalnya dia meletakan sekitar 50 bibit jamur. Ternyata jamur bisa tumbuh dengan baik sesuai harapan. Setelah merasa yakin, dia langsung menambah 500 bibit jamur dari temannya.

"Ternyata tempat yang lembab dan sejuk sangat cocok buat jamur, air yang dibutuhkan juga relatif sedikit dibanding dibudidayakan di rumah," tandasnya.

Lahan yang dimanfaatkan Aly merupakan milik warga yang tidak terpakai. Ada juga lahan bekas tambang yang cukup banyak dan berada di tanah milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Tuban.

Selain itu, memanfaatkan goa bekas tambang bisa menghemat pengeluaran anggaran pembuatan rumah jamur yang bernilai jutaan rupiah. Cukup menyediakan rak dan bibit jamur sudah bisa dibudidayakan.

Sekarang jamur yang dibudidayakan Aly cukup berhasil. Dia optimis usahanya akan terus berkembang, karena pangsa pasar jamur masih tergolong cukup mudah. [pur/ito]