Reporter: Moch. Sudarsono
blokatuban.com - Salah seorang warga Desa Rahayu tampak emosi setelah Perwakilan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Jabal Nusa, Ali Mashar, memberikan jawaban atas kompensasi JOB-PPEJ akan diganti dengan tali asih.
Tali asih yang dimaksud adalah pembayaran hanya dua bulan, bukan delapan bulan sebagai mana tuntutan warga.
"Kami tidak ingin tali asih, tapi kita ingin kompensasi," ujar Kamsiadi warga Desa Rahayu saat hearing, Senin, (5/9/2016)
Pria yang menjabat sebagai Ketua BPD Desa Rahayu itu menilai, dalih dari SKK Migas sangat tidak berpihak kepada masyarakat kecil terkait Penggantian dana kompensasi. JOB-PPEJ dinilai tidak merasakan apa yang dirasa oleh warga Desa Rahayu selama di lokasi.
"Gasnya bau, asapnya juga berdampak bagi warga, sehingga terkadang juga ada yang mengalami sakit perut karena terkontaminasi dampak dari flare JOB-PPEJ. Kami persilahkan manajemen JOB-PPEJ untuk tinggal di rumah warga, tempat dan makan kami tanggung gratis, biar tahu bagaimana yang dialami oleh warga Desa Rahayu, kami fasilitasi," pungkasnya. [nok/col]