Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sebagai salah satu daerah perbukitan, tentu saja Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban memiliki potensi tanaman buah yang sangat besar. Hal itu bisa dijadikan pendukung munculnya ide industri kreatif keripik buah.
Seperti halnya yang disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Banyuurip, Abdul Haris kepada blokTuban.com, Jumat (2/9/2016). Menurutnya, di desa yang kaya akan minyak dan gasnya itu menyimpan kekayaan alam yang melimpah.
"Di desa kami sangat tumbuh subur tanaman nangka dan sukun, yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kudapan menyehatkan," ungkap Haris sapaan akrabnya.
Banyaknya pasokan buah nangka dan sukun sebetulnya bisa dimanfaatkan warga untuk mengolah berbagai macam olahan panganan yang sangat lezat. Namun, hal itu belum bisa berjalan mulus sesuai harapan karena sulitnya pemasaran.
Menurut informasi yang disampaikan kepada blokTuban.com, sebelumnya sudah ada Kelompok Usaha Bersama (KUB) produksi keripik buah. Namun, untuk saat ini kegiatan tersebut mengalami kemacetan yang disebabkan banyaknya anggota yang tak berproduksi.
"Kini hanya tinggal lima orang, rata-rata mereka hanya memproduksi skala kecil," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Desa Banyuurip, Suhartono menyatakan, dengan adanya dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) nantinya diharapkan bisa mendongkrak ekonomi kreatif di desa yang dipimpinnya.
"Untuk saat ini kita masih fokus pada pembangunan infrastruktur terlebih dahulu. Baru ketika sudah 80 persen pembangunan tercapai, kita bisa menyusun untuk pemberdayaan," ungkap Kades saat ditemui di kantornya.
Untuk memulai usaha ini bisa dibilang membutuhkan modal yang cukup besar, hal tersebut lantaran untuk membuat keripik buah tidak bisa menggunakan kompor biasa saja melainkan harus memiliki mesin goreng khusus yang dikenal dengan nama vacuum frying. Harga alat tersebut sekitar Rp20 juta yang bisa didapatkan di beberapa toko yang menjual berbagai mesin produksi.
Dalam menjalankan usaha ini, bahan baku buah adalah salah satu modal yang sudah dimiliki. Dari pengalaman, buah yang bertekstur keras banyak dimiliki Desa Banyuurip yang mudah didapat di setiap pekarangan warga.
Beberapa buah yang kerap dijadikan keripik antara lain apel, mangga, melon, nanas, pisang, nangka, sukun dan salak. "Dari begitu banyak buah yang bisa diolah menjadi keripik buah nangka dan sukun yang menjadi primadona desa kami," pungkas Suhartono. [rof/col]