Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Menjalankan ibadah haji perlu didukung kesehatan tubuh. Sebab itu, dua penyakit yang yag kerap menyerang Jemaah Haji nantinya perlu diwaspadai.
Informasi yang dihimpun blokTuban.com dari Dinas Kesehatan menyebutkan, dua penyakit yang perlu diwaspadai yakni Heatstroke atau serangan panas dan Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV).
"Serangan panas itu terjadi karena suhu yang terlalu panas dan kita tidak siap menghadi suhu tersebut," terang Kabid Pemberantas Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Atiek Supartiningsih.
Diketahui, suhu di Makkah sendiri mencapai 50 derajat, dan suhu di Madinah mencapai sekitar 45 derajat hingga 50 derajat. Sementara itu, rata-rata suhu di Indonesia antara 25 hingga 30 derajat.
Dengan demikian, tiap kali jamaah haji keluar dari tenda diharapkan mengenakan pelindung seperti masker, topi. Sebab ketika tubuh tidak dalam kondisi lembab dapat berakibat terjadi serangan panas.
"Jadi sekalipun keluar untuk sholat berjamaah ke masjid harus menjaga kelembaban tubuh," kata Atiek menambahkan.
terlebih bagi mereka yang aberusia lanjut, kata Atiek saat kekurangan minum akan mudah terserang heat stroke. Kondisi tubuh tiba-tiba lemah bahkan tidak sadarkan diri. Hal demikian akan berbahaya bila tidak segera ditangani.
Perlu Jamaah Haji waspadai lagi yakni, tertularnya MERS-CoV yang disebabkan oleh infeksi virus Corona yang mengakibatkan panas suhu tubuh tinggi. Kata Atiek, penularan virus tersebut biasanya melalui saluran pernafasan, seperti halnya batuk dan pilek.
"Karena bercampur dengan Jamaah Haji dari mancanegara, lebih amannya tidak lupa memakai masker," kata Atiek menambahkan.[dwi/ito]