Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Komunitas Desa Berseri berawal dari kemauan bersama yang mendambakan kehidupan desa yang penuh harmoni. Komunitas ini tercipta berawal dari sebuah pelatihan yang difasilitasi salah satu perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di Tuban dan Bojonegoro.
Masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan tersebut diberikan pelatihan selama beberapa hari dan dengan materi pengelolaan lingkungan hidup.
"Pelatihan diberikan pada Februari 2016, berselang satu bulan kemudian Komunitas Desa Berseri dibentuk," kata salah seorang tutor di Komunitas Desa Berseri, Puguh kepada blokTuban.com.
Menurutnya, terdapat tujuh desa lintas kabupaten yang hingga saat ini turut berperan aktif berkomitmen menjalankan lingkungan sehat ala Desa berseri. Tiga desa dari Kabupaten Bojonegoro yakni Campurejo, Ngampel dan Sambiroto. Sedangkan dari Kabupaten Tuban terdapat empat desa yakni Sokosari, Rahayu, Kebonagung dan Bulurejo.
Kendati terdapat tujuh desa yang menjadi anggota saat ini, tidak menutup kemungkinan bagi desa lain untuk mengikuti hal serupa. Motivasi komunitas tersebut dikatakan lebih pada saling berbagi dan menularkan komitmen hidup sehat.
Harapan mewujudkan lingkungan sehat tampaknya tidak sekadar dikoarkan. Setiap kader dari desa yang menjadi anggota komunitas melakukan usaha penciptaan sebuah karya dan menerapkan sebuah sistem menuju lingkungan yang sehat.
Dari desa yang berada di wilayah Kabupaten Bojonegoro turut berperan aktif. Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro mengelola kain perca menjadi benda bernilai tambah dan sampah melalui bank sampah. Tiap akhir pekan merupakan jam kerja mereka dan berbekal alat pencacah plastik yang kemudian hasilnya berupa cacahan plastik dijual ke pengepul.
Program unggulan tidak kalah dimiliki Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro yaitu kerupuk labu dan kerajinan sandal jepit yang bahkan sudah diperjualbelikan. Selain itu, lahan pekarangan masing-masing anggota dimanfaatkan untuk menanam sayuran organik yang tidak menggunakan pupuk kimia.
Laih halnya dengan Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro yang mengimplementasikan industri rumah tangga olahan pangan sehat dari sayur organik. Olahan pangan sehat yang diproduksi yakni bakso bayam goreng, aneka keripik bayam, kenikir, luntas dan daun singkong dan olahan puding, kue lapis ataupun kue kering berasal dari sayuran organik pula.
Sementara itu, anggota komunitas yang datang dari Kabupaten Tuban turut unjuk gigi menjalankan komitmen bersama. Desa Sokosari, Kecamatan Soko memilih menjalankan bank sampah dan pemanfaatan lahan sempit untuk penghijauan.
"Setiap sampah yang dikumpulkan akan dinilai dengan rupiah sehingga melatih masyarakat untuk menabung dari pada dibuang sia-sia," kata salah seorang anggota Komunitas Desa Berseri asal Sokosari, Sutinem yang turut menampilkan karyanya di Pameran Pembangunan di Kecamatan Soko.
Kerajinan yang berbasis daur ulang limbah juga turut diciptakan anggota asal Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Pembuatan komposter skala rumah tangga atau disebut keranjang takakura terbuat dari limbah kayu. Selain itu terdapat gerakan pemanfaatan lahan pekarangan dan olahan panganan kerupuk gapit.
Kader dari Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban lebih memnafaatkan lahan sempit untuk bertanam, seperti budidaya tanaman secara vertikultur. Ada pula kerajinan daur ulang seperti sampah plastik yang menghasilkan dompet, tas dan tempat pensil.
Ketujuh, Desa Kebonagung, Kecamatan Rengel juga memiliki dua program unggulan yakni memanfaatkan kotoran sapi dan pembuatan pakan ikan secara alami. Upaya budidaya yang dilakukan secara organik tersebut tidak lain untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
Komunitas Desa Berseri, yang memiliki kepanjangan bersih, sehat dan mandiri tersebeut terbentuk bukan tanpa tujuan. "Artinya kita hidup tidak nyampah (menyebabkan sampah)," kata salaha seorang anggota lainnya, Mutaqiun kepada blokTuban.com. [dwi/col]