Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Produksi garam di Kabupaten Tuban diprediksi tidak bisa mencapai target. Sebabnya adalah anomali cuaca yang melanda seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Tuban.
Musim kemarau, semestinya menjadi waktu puncak produksi garam. Tetapi hal itu tidak berlaku tahun ini, karena hujan masih tetap mengguyur lahan garam meskipun sudah masuk musim kemarau. Akibatnya, proses penguapan air laut menjadi garam tidak bisa maksimal dilakukan.
[Baca juga: Target Produksi Garam di Tuban 30 Ribu Ton ]
"Kalau biasanya panas kemarau itu sangat baik buat memproduksi garam, tapi sekarang waktunya kemarau masih saja hujan," terang Lastopo (50), salah satu petani garam yang ditemui di lokasi Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tuban, Sunarto, menjelaskan target produksi garam di Tuban tahun 2016 adalah 30 ribu ton. "Mungkin target tidak bisa terealisasi karena cuaca kurang bersahabat," ungkapnya.
Suanrto mengatakan, bulan Juli dan bulan Agustus semestinya menjadi puncak produksi garam. Tapi, sampai bulan sekarang lahan produksi garam masih sering banjir karena diguyur hujan. Akibatnya, petani garam mengalami kesulitan produksi.
"Hujan masih sering terjadi, akibatnya proses pengkristalan garam tidak bisa dilakukan," jelas Sunarto.
Tuban sendiri mematok target 30 ribu ton di tahun 2016, karena di tahun 2015 bisa memproduksi sebanyak 29 ribu ton. Meskipun dengan kualitas grade 3, yang membuat harga garam masih terlalu murah. [pur/ito]