Menyingkap Arti Setiap Sisi Bangunan Masjid Gomang

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Bangunan Masjid An-Nur Nurul Miftahussofyan atau Masjid Gomang menyimpan banyak filosofi. Bangunannya yang berdiri di sebuah perbukitan dengan ketinggian 470 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan dikelilingi hutan jati yang membuat Pondok Pesantren Walisongo Gomang, Desa Lajolor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, terasa teduh dan sejuk.

Daerah yang bisa ditempuh dengan rute perjalanan Bojonegoro-Jatirogo, tepatnya 37 kilometer dari Kota Ledre ini sangat menakjubkan dan membuat kita tercengang.

Perancang Masjid satu tiang ini adalah Prof.Dr.KH.KRMA Noer Nasroh Hadiningrat yang merupakan pendiri sekaligus arsitek dan juga pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo.

Desain bangunan ini berbentuk tajug, dengan satu tiang (saka tunggal) berukuran diameter sekitar 85 cm yang terletak di tengah ruang. Tajug adalah atap berbentuk piramida atau limas bujur sangkar, yaitu dasar persegi empat sama-sisi dan satu puncak.

Diungkapkan KH. Noer Nasroh kepada blokTuban.com, Minggu (24/7/2016), masjid Gomang, ini juga memiliki kedalaman filosofi simbol religi yang sangat dalam. Misalnya, masjid ini memiliki 9 penyangga termasuk tiang utama. Tiang penyangga dan utama ini merupakan simbol jumlah para wali penyebar agama Islam di tanah Jawa.

Kemudian tinggi tiang 27 meter merupakan simbol tanggal terjadinya Isro Mikroj Nabi Muhammad SAW, yakni pada 27 Rajab. Sementara lubang 5 pintu masjid melambangkan Rukun Islam dan perintah waktu salat.

"Satu tiang tersebut merupakan petunjuk bahwa setiap yang masuk dalam masjid bisa mengingat zat Allah yang Maha Satu dengan kebesaran dan ketinggiannya," jelas KH. Noer Nasroh kepada blokTuban.com.

Ditambahkan, Satu tiang utama masjid tersebut dibantu dengan delapan tiang kecil sebagai penyangga atap pinggir masjid. Dalam peletakannya, delapan tiang tersebut ditata sedemikian rupa sehingga ketika dilihat dari berbagai sisi tampak jumlahnya sembilan tiang.

Menurut KH. Noer Nasroh, ini merupakan simbol perjuangan Wali Sembilan dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa dengan cara fleksibel mengikuti adat masyarakat. “Tanpa dengan kekerasan,” tandasnya.

Sedangkan Lebar masjid 17 meter berarti Al Quran yang diturunkan pada tanggal 17 Ramadan, panjang masjid 40 meter berarti nabi menerima wahyu pertama pada usai 40 tahun. [rof/col]