Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Ngabuburit sudah menjadi salah satu kegiatan seru yang selalu dilakukan untuk menunggu waktu buka puasa. Inilah yang membuat suasana Ramadan akan selalu terasa asik.
Sebenarnya banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan di bulan Ramadan. Mulai dari kegiatan ibadah sampai dengan kegiatan lain yang membuat suasana Ramadan semakin meriah.
Dan memang salah satu yang menjadi kegiatan rutin khususnya kaum muda di bulan Ramadan adalah Ngabuburit atau jalan-jalan sekadar menunggu waktu berbuka puasa.
Tidak berbeda dengan kota lainnya, kegiatan ngabuburit di Jatirogo juga akan terlihat ramai di beberapa tempat saat sore hari. Dengan bersama-sama teman, sahabat atau orang - orang tercinta maka suasana menunggu buka puasa terasa lebih menyenangkan.
Nah, mungkin Desa Ngepon di Kecamatan Jatirogo bisa dijadikan tempat untuk ngabuburit. Tempat ini paling asyik dan banyak dikunjungi di bulan Ramadan yang dapat dijadikan alternatif yang menyenangkan.
Karena kawasan ini yang paling ramai diantara tempat ngabuburit lain di Jatirogo. Apalagi lokasinya terletak sekitar Jalan Raya Jatirogo-Bulu, suasananya sejuk dengan pepohonan besar yang masih alami.
Sepanjang jalan area ini, berdiri bangunan-bangunan gubuk sederhana dari kayu. Kebanyakan penjual di sini adalah warga Ngepon, dengan produk minumanya yaitu "Legen".
Karwati (54), salah satu pemilik warung di pinggir jalan mengaku sudah berjualan sejak ia muda.
"Saya jualan legen sudah mulai tahun 1975. Waktu itu kalau pagi saya bawa ke pasar Jatirogo, dengan cara saya pikul," ujar wanita yang akrab dipanggil wati itu kepada blokTuban.com, Senin (6/6/2016).
Menurut Wati, area ngabuburit ini sangat cocok untuk menunggu waktu buka puasa. Tidak heran tempat ini bisa sangat ramai. Ketika di luar bulan Ramadhan, setiap hari saat tidak hujan juga banyak pemburu legen.
"Setiap harinya rata-rata saya menghabiskan tiga puluh botol legen, dengan ukuran 1,5 liter perbotolnya. Untuk harga kami patok Rp6.000 perbotol," ungkap nenek empat cucu ini.
Terpisah, Sarti penjual lain mengatakan, dirinya sudah tiga puluh tahun jualan legen, suka duka sudah ia rasakan. "Kadang jualan beginian kadang laku kadang tidak. Berharap puasa tahun ini, semoga lancar," terang wanita paruh baya saat melayani pembeli di warungnya. [rof/col]