Reporter : Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Panasnya terik matahari tak menyurutkan semangat seorang ibu demi sesuap nasi. Patrinah, dengan sabar mengumpulkan bulir padi dari tumpukan-tumpukan jerami di areal persawahan desa Sidohasri, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Kegiatan demikian memang rutin dilakukannya setiap kali usai panen padi sawah.
Patrinah mencari tempat-tempat tumpukan jerami usai panen, karena ia tahu, meski padi telah usai di rontok, tetap masih akan menyisahkan beberapa bulir di setiap tangkai padi.
"Saya leles gabah (mengais bulir padi) sudah biasa tiap musim panen" jelas Trinah pada blokTuban.com, yang tengah berada di tengah lahan persawahan terlihat sibuk membongkar sedikit demi sedikit tumpukan jemari padi yang baru saja usai dibuang.
Untuk bisa mendapatkan hasil yang banyak, dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama, berangkat pagi sekitar pukul 08.00WIB sampai menjelang petang, kesabaran untuk mengumpulkan padi tersebut sangat dibutuhkan.
“Dari pada diam dirumah, tanpa penghasilan, saya putuskan buat ngangsak (mengais sisa bulir padi) untuk kebutuhan makan setiap hari,” tuturnya.
Trinah juga mengatakan, dalam sehari ia bisa mendapatkan hingga 1 rinjing (wadah berbahan bambu) dengan bobot sekitar 5 kilogram Gabah Kering Panen (GKP).
Hal tersebut di karenakan sudah mulai jarang petani tanam padi, karena sawahnya yang di tanami tebu dan singkong [rof/ito].