Reporter: Dwi Rahayu
blokTuaban.com - Dalam rangka menumbuhkan kepedulian lingkungan, Yayasan Pecinta Alam Acarina Indonesia menyelenggarakan seminar nasional lingkungan hidup, Minggu (1/5/2016).
Ketua Pecinta Alam Acarina, M Roikhan Zuabidi mengatakan fenomena perubahan kondisi alam kian memperihatinkan. Di antaranya sempitnya ruang terbuka hijau, alih fungsi lahan, rusaknya hutan lindung hingga panambangan ilegal.
"Gerakan peduli lingkungan kali ini mengambil langkah strategis. Yakni duduk satu meja dan mengkomunikasikan dengan pemegang kebijakan," kata Zubaidi.
Kegiatan bertajuk "Bumiku Harus Bagaimana Kita?" ini berlokasi di Pendopo Kecamatan Rengel. Selain itu, seminar yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein tersebut bertujuan mengawal Peraturan Daerah (Perda) nomor 9 tahun 2012 Tentang Rencana Tata Rang Wilayah Kabupaten Tuban.
"Kami berusaha membangun empati, kepedulian dan kesadaran bersama atas lingkungan sekitar," kata Zubaidi menambahkan.
Berdasarkan regulasi Perda nomor 9 tahun 2012, kata Zubaidi berlaku untuk waktu cukup panjang, yaitu hingga tahun 2033. Ia berharap rencana yang telah dipaparkan pada perda tersebut, dapat menciptakan pola parubahan tata ruang Tuban ke arah positif.
Diketahui beberapa Narasumber dihadirkan dalam seminar peduli lingkungan tersebut. Yakni, dari dinas Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapeda), Kabiro Perlindungan Sumber Daya Hutan Provinsi Jawa Timur dan Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia (HIKESPI) Bandung. [dwi/col]
