Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Musim penghujan, usaha pembuatan batu bata merah di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Mengalami penurunan produksi yang drastis.
Hal ini dikarenakan proses pembuatanya tidak bisa maksimal, selain itu juga sebelum dilakukanya pembakaran membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam musim kemarau biasanya dalam waktu sebulan sudah kering dan siap untuk dibakar. Namun untuk musim penghujan ini, bisa mencapai hingga dua bulan baru kering dan siap untuk dilakukan pembakaran.
Salah satu pembuat batubata merah Sutikno (30) mengatakan, untuk saat musim penghujan seperti ini kendala yang dialami para pembuat batu bata adalah proses pengeringan sebelum dibakar memakan waktu yang lama.
"Untuk mencetak batubata merah, kami masih melakukan seperti hari-hari biasa. Namun untuk melakukan pembakaran, kami hanya melakukan dua bulan sekali," ujarnya saat ditemui blokTuban.com, Senin (22/2/2016).
Di samping itu, para pembeli pun saat ini sepi, karena untuk proyek-proyek pembangunan belum dimulai."Kalau seperti saat ini sepi pembeli," keluhnya.
Pembuat batu bata yang lain, Sujiono (40) mengaku, pembuatan batu bata merah di musim penghujan merupakan salah satu kendala utama karena hasilnya sangat tidak bisa maksimal. Selain itu juga untuk pemasaran batubata merah ini kalah dengan batu kumbung.
"Padahal, kami sudah memasang harga yang murah mulai dari Rp300 ribu sampai Rp350 ribu setiap 1000 bijinya," kata Sujiono. [hud/ito]