Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Kepemudaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tuban berupaya mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melarang diadakannya perayaan valentin day di kalangan masyarakat. Asimilasi budaya barat di kalangan masyarakat Bumi Wali, kini seolah menjadi budaya rutin dirayakan. Tidak jarang, justru budaya sendiri kian tersisih dan terlupakan.
"Bidang kepemudaan PKS Tuban, dalam hal ini menyoroti tentang masalah-masalah di kalangan pemuda di Bumi Wali. Salah satu yang menjadi isu adalah degradasi moral pemuda dalam merayakan valentin day," ungkap salah seorang anggota kepemudaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PKS Tuban, Warsito.
Lebih lanjut, Warsito mengatakan, pada bulan Februari ini bidang kepemudaan PKS Tuban mendesak Pemkab Tuban mengelurkan surat edaran pelarangan perayaan valentin day. Untuk kemudian, hal ini dapat ditindaklanjuti oleh Bupati maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
"Semisal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) mengelurkan sudar edaran kepada kepala sekolah untuk melarang perayaan valentin day di kalangan pelajar," tutur Warsit, yang juga menjabat sebagai anggota KOmisi B Dewan Pemerintah Rakyat Daerah (DPRD) Tuban ini.
Seperti diketahui belakangan ini, banyak pemuda-pemudi (bukan suami istri) yang kerap terjaring razia. Ia berharap Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol-PP) lebih sigap menjelang peringatan valentin day, agar hal demikian tidak terulang kembali.
"Tidak hanya itu, kami mengajak segenap organisasi masyarakat kepemudaan baik Komisi Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), karang taruna, Pemuda Muhammadiyah dan lain-lain untuk saling bergandengan tangan. Guna memproteksi pemuda-pemudi dari hal yang tidak diinginkan selama perayaan valentin day,"kata Warsito menambahkan.
Selain itu, pelarangan merayakan valentin day bila dilaksanakan oleh Pemkab akan menjadi awal yang baik unutk mensosialisasikan Peraturan daerah (perda) yang disahkan pada akhir tahun 2015 lalu. Yakni, tentang pendidikan berkarakter dan akhlakul karimah.[dwi/ito]