Sensasi Ngopi di Atas Sungai Tuban, Bikin Pikiran Relax

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Di era yang semakin modern saat ini, banyak masyarakat yang mencoba peruntungan dengan membuka sebuah kafe atau warung kopi, termasuk seorang pemuda yang tinggal di Kabupaten Tuban ini.

Berbeda dengan warung kopi pada umumnya, Kusuma Abdillah berhasil menciptakan sebuah inovasi unik, dengan membangun sebuah warung kopi di tepi sungai. Para pengunjung bisa menikmati secangkir hangatnya kopi sembari duduk di atas sungai tersebut.

Adapun tempat tongkrongan baru yang menyatu dengan alam ini sendiri, dinamakan dengan julukan KPK (Kopi Pinggir Kali), yang berada di kawasan Air Terjun Banyulangse, Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Owner Warung Kopi Pinggir Kali, Abdi sapaan akrabnya mengatakan jika usaha yang dirintisnya ini bermula dari kecintaannya terhadap alam, sehingga memiliki ide untuk membuat warung kopi dengan konsep menyatu dengan alam.

"Supaya manusia dengan alam itu bisa berdampingan, karena alam juga sifatnya tenang, sehingga kalau ada fikiran jenuh dan dibawa ke alam itu bisa menenangkan," ujarnya kepada blokTuban.com, saat ditemui Minggu (17/9/2023).

Selain menyuguhkan hamparan sungai yang indah, suara gemericik air sungai yang mengalir di tempat yang baru dibuka selama dua bulan ini, juga mampu menenangkan fikiran serta hari dari para pengunjung. Tak heran, jika warung kopi ini tak pernah sepi dikunjungi.

Bahkan, di akhir pekan pengunjung yang datang mencapai ratusan orang. Kendati demikian, pria berusia 21 tahun ini mengaku bahwa ia merasa risau jika nanti musim penghujan datang, lantaran tema tempat yang ia ambil adalah alam terbuka.

"Sebenarnya yang saya pikirkan itu pada musim hujan karena temanya adalah outdoor. Kalau curah hujan juga kan tidak menentu juga, kalau curah hujannya tinggi kan bisa banjir juga," paparnya.

Selain memiliki konsep yang sangat menarik untuk dikunjungi, makanan ataupun minuman di tempat ini juga terbilang sangat ramah dikantong, yaitu hanya berkisar kurang lebih Rp4 ribu sampai Rp10 ribu saja tergantung jenis makanan dan minuman yang dipesan.

"Di Tuban juga kan belum ada tempat ngopi yang terjun langsung di sungai, jadi saya ingin menciptakan sesuatu yang beda saja. Untuk bukanya dihari-hari biasa bukanya mulai jam 09.00 sampai jam 18.00 wib, kalau wekeend mulai jam 08.00 sampai Maghrib," bebernya.

Dengan demikian, ia berharap untuk ke depannya usaha warung kopi miliknya tersebut, semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas dan semakin dicintai oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

Sementara salah seorang pengunjung, Dihin Maulidina mengungkapkan jika ia baru pertama kali datang ke tempat ini dan langsung jatuh cinta dengan keindahan alam yang ada disekitar tempat tersebut.

Terlebih, suasana yang dingin dan fasilitasnya yang tergolong lengkap, membuat para pengunjung semakin betah untuk berlama-lama di warung kopi yang menyatu dengan alam ini

"Pertama kali ke sini dan langsung suka dengan tempatnya karena adem aja gitu, apalagi ditambah ada fasilitas meja yang langsung menyentuh air Banyulangse. Idenya kreatif sih buat cafe di pinggir sungai seperti ini," pungkasnya. [Sav/Ali]