Tradisi Gowokan, Adat Warga di Tuban untuk Balita Baru Belajar Berjalan

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Meski zaman sudah semakin modern, namun tradisi tetep harus dilestarikan bukan? Hal inilah yang sampai saat ini masih digenggam teguh oleh masyarakat di Kabupaten Tuban, termasuk warga yang tinggal di Desa Gadon, Kecamatan Tambakboyo. 

Salah satu tradisi unik yang masih dijalankan oleh masyarakat setempat ialah tradisi gowokan. Tradisi turun temurun ini sendiri, biasanya dilaksanakan pada saat anak bayi baru mulai bisa berjalan. 

Salah seorang warga Desa Gadon yang turut melaksanakan tradisi ini, Kita Agustin mengaku jika tradisi gowokan ini dilakukan oleh masyarakat, dengan harapan setelah melakukannya, anak dapat segera berjalan dengan lancar. 

"Jadi ini kan termasuk bancaan (syukuran) begitu ya mbak, tapi untuk kata gowokannya sendiri saya kurang tahu ada artinya atau tidak," ungkapnya kepada blokTuban.com, saat dikonfirmasi Sabtu (16/9/2023). 

Menurut Lita sapaan akrabnya, tradisi gowokan tersebut hanya bisa ditemui di daerah pesisir saja, oleh karena itu, ibu dari bayi yang baru berusia 14 bulan ini, meyakini bahwa  di Tuban bagian selatan tidak akan ditemui tradisi semacam ini. 

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa biasanya, tradisi gowokan tersebut dimulai dengan syukuran menggunakan  nasi liwet, telur, tempe dan juga sayur bening. Kemudian dilanjut dengan runtutan tradisi lainnya.

Dimana, pada saat itu para tetangga seolah-olah membeli namun tidak menggunakan uang, melainkan dengan menggunakan pecahan genting. Setelah dagangan habis, barulah koin yang dicampur dengan beras kuning dan bunga yang ditaruh di gendong tanah liat, akan dipecahkan oleh ayah dari anak tersebut, sedangkan para tetangga berebut mengambil koin. 

"Yang disebar itu uang koin campur beras kuning, memang dari dulu sudah ada tradisi ini mbak," bebernya. 

Selain itu, saat disinggung apakah ada ketentuan khusus berapa nominal uang yang disebar, Lita mengaku jika tidak ada batasan ataupun ketentuan jumlah uang, sehingga tergantung dari orang yang menggelar tradisi tersebut. [Sav/Dwi] 

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS