Joko Waras Penderita Hidrosefalus
Joko Waras Meninggal Ketika Berobat Jalan
Awal Januari 2017, Joko Waras yakni Balita penderita Hidrosefalus asal Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menjalani rawat jalan.
Awal Januari 2017, Joko Waras yakni Balita penderita Hidrosefalus asal Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menjalani rawat jalan.
engobatan yang dijalani Ahmad Sarul Mar'i atau dikerap disapa Joko Waras telah berakhir. Ia telah menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Senin (30/1/2017).
Kelanjutan perawatan Joko Waras, balita penderita Hidrosefalus dilakukan sesuai prosedur medis. Setelah dilakukan operasi di RSUD Dr Soetomo Surabaya, perawatan dilakukan berkala dengan berobat jalan.
Balita yang kini menginjak usia sekitar 16 bulan, Ahmad Sarul Mar'i atau akrab disapa Joko Waras sudah kembali ke rumah pasca mendapat perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Namun demikian, ia masih dalam pengawasan Tim Medis dalam pengobatan pasca operasi.
Kondisi rumah keluarga Joko Waras bayi pengidap penyakit Hidrosefalus asal Rengel sangat memprihatinkan, sehingga membuat sejumlah pihak tergerak.
Penggalangan dana yang dilakukan oleh Pemuda-pemudi Tuban Peduli Sesama (PTPS) untuk membantu Joko Waras, bayi berusia 14 bulan yang mengidap penyakit Hidrosefalus banyak mengundang donatur yang ikut menyumbang.
Joko Waras, bayi pengidap penyakit Hidrosefalus asal Rengel terus mendapatkan simpati dari berbagai pihak.<br /><br />Bayi dengan nama asli Ahmad Sarul Mar'i itu terus didatangi oleh sejumlah orang ataupun komunitas. Kali ini, giliran Komunitas Trail Tuban (KTT) mendatangi bayi bernasib malang tersebut, di RSUD dr. Koesma Tuban, Jumat (18/11/2016) malam.
Warga Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, DE (22) ditangkap petugas kepolisian setelah mencuri beberapa perhiasan emas. Perempuan yang bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu karaoke di Tuban itu, mencuri barang-barang berharga milik dua teman kerja sekaligus teman kostnya.
Karnaval budaya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Umum se-Kecamatan Kenduruan berjalan cukup meriah. Pasalnya, acara tersebut jadi ajang pembuktian potensi lokal masyarakat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin siang (29/8/2016).
Dari banyaknya peserta, yang paling menarik perhatian dan tampil beda adalah penampilan maskot yang menggunakan gaun berbalut makanan khas Tawaran, yaitu 'tape ketan'. Sekilas tampak biasa saja seperti gaun pada umumnya, namun setelah diperhatikan, ternyata hasil pesutan tangan dingin warga Tawaran itu menakjubkan untuk dipandang