Karnaval, Desa Tawaran Tampilkan Gaun Tape Unik

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Karnaval budaya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Umum se-Kecamatan Kenduruan berjalan cukup meriah. Pasalnya, acara tersebut jadi ajang pembuktian potensi lokal masyarakat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin siang (29/8/2016).

Hal ini tampak dari masing-masing tampilan yang dibawakan peserta, kental dengan unsur budaya khas Bumi Wali Tuban. Beberapa penampilan seperti langen tayub, barongan, jaranan hingga potensi kekayaan alamnya.

Karnaval atau pawai ini menjadi hiburan rutin tahunan yang bisa dinikmati warga. Event yang dilaksanakan dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI setiap bulan Agustus, menjadi hal yang dinanti-nanti kedatangannya.

Sejak siang jalan-jalan protokol di kawasan Kenduruan telah dipadati warga. Mereka sengaja datang untuk menunggu penampilan peserta Pawai Budaya tahunan itu. Aneka kostum peserta dengan berbagai atribut yang berwarna-warni, mampu menyedot warga yang memadati badan jalan.

Menurut salah satu peserta, Desa Tawaran sengaja menampilkan sajian hasil bumi yang khas dan beberapa kebudayaan di desa tersebut.

"Di ulang tahun Kemerdekaan RI yang ke-71 desa kami sajikan puluhan potensi desa," ujar kepala Desa Tawaran, Arip, kepada blokTuban.com, Senin sore (29/8/2016).

Dari banyaknya peserta, yang paling menarik perhatian dan tampil beda adalah penampilan maskot yang menggunakan gaun berbalut makanan khas Tawaran, yaitu 'tape ketan'. Sekilas tampak biasa saja seperti gaun pada umumnya, namun setelah diperhatikan, ternyata hasil pesutan tangan dingin warga Tawaran itu menakjubkan untuk dipandang.

"Sekilas memang seperti batik warna hijau biasa, namun itu ratusan tape ketan yang dirajut," terang kepala desa, peraih juara II lomba desa Kabupaten Tuban 2016 itu.

Penampilan lainnya adalah budaya pengolahan padi dengan alat lesung yang ditampilkan oleh nenek-nenek. Ada juga miniatur jati raksasa di sendang yang pernah disengketakan beberapa tahun lalu.

"Semua itu kami sajikan dengan dukungan swadaya masyarakat," pungkasnya. [rof/col]