Catatan Akhir Tahun 2015 (24)
Realisasi DAK Pembangunan Perpustakaan SD Capai 2 M
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan gedung perpustakaan, beserta perabot pada Sekolah Dasar (SD) tahun 2015 mencapai Rp2 miliar.
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan gedung perpustakaan, beserta perabot pada Sekolah Dasar (SD) tahun 2015 mencapai Rp2 miliar.
Hujan disertai angin yang melanda Kecamatan Merakurak, tepatnya Dusun Koro, Desa Pongpongan, membuat jagung para petani ambruk, Rabu (13/1/2016).
Pemerintah Kecamatan Soko bakal membawa hasil aspirasi yang dilakukan antara Kepala Dusun Pungguk, Desa Gununganyar, Kecamatan Soko, Shoheh, bersama warga setempat kepada Bupati Tuban.
Kepala Dusun (Kadus) Pungguk, Desa Gununganyar, Kecamatan Soko, Shoheh, mengakui meninggalkan desa selama kurang lebih lima bulan. Namun, ia menolak dituduh melalaikan tugas sebagai kadus.
Warga Dusun Pungguk, Desa Gununganyar, Kecamatan Soko meluruk kepala dusun (kadus) setempat ke kantor Kecamatan Soko, Selasa (12/1/2015).
Hampir seluruh hutan jati di kawasan Kabupaten Tuban telah menunjukkan daun yang tidak lagi berwarna hijau. Hampir satu minggu lebih keadaan ini bisa kita lihat apabila kita lewat hutan jati, seperti yang terjadi Minggu (10/1/2016)
Pencurian sepeda motor kali ini menimpa warga Dusun Sawahgoro (Barat), Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Kendaraan miliknya raib di Hutan Milik Perhutani Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), Kecamatan Montong.
Untuk mengantisipasi kekecewaan para pengunjung Air Terjun Nglirip yang datang dari berbagai daerah baik dalam maupun luar Tuban, warga sekitar melakukan penyedotan air menggunakan pipa guna mengalirkan ke air terjun, Minggu (10/1/2016).
Sudah hampir dua minggu hujan tak kunjung turun di sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban. Akibatnya, sejumlah tanaman pertanian layu karena kekurangan air.
Pada zaman modern seperti saat ini, banyak warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia semakin hilang, banyak faktor yang menjadi penyebab seperti tidak ada generasi yang mau meneruskan, kurang menghargai budaya leluhur, minimnya pengetahuan juga karena tergeser oleh mesin era modern, seperti aktivitas menenun.