Upaya SMP Negeri 1 Tuban untuk dapat memberikan layanan fasilitas pendidikan Kesehatan kepada peserta didik terus dilakukan. Pada 7 Agustus 2024 telah dilaksanakan kegiatan Tes Golongan Darah dengan mendatangkan petugas dari Puskesmas Kebonsari, Tuban.
Dalam upaya mengurangi angka pertumbuhan penduduk dan mencegah pernikahan dini, SMP Negeri 1 Tuban telah menjadi contoh sukses dalam implementasi program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
Dalam upaya terus mengembangkan keterampilan digital para pendidik, SMPN 1 Palang membekali seluruh sumber daya gurunya terlibat aktif di workshop mahir digital Canva dan bahan ajar IT melalui pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM), 15-16 November 2023.
Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia bersama peneliti Pusat Riset Gender (PRG) SKSG UI dan mahasiswa Program Studi Kajian Gender SKSG UImenyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Menstrupedia: Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Perempuanâ€, Selasa (24/10).
Seorang wali murid Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 (SMPN 3) Kabupaten Tuban, Budi Tristianto (44) menyoal penarikan sumbangan oleh komite. Dia juga menyinggung legalitas komite sekolah dengan segala kebijakan yang dibuat.
.jpg)
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat mengatakan pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tuban, terdapat 23 SMPN yang belum memenuhi pagu.
Sebanyak 24 SMPN di Kabupaten Tuban tercatat masih kekurangan 646 siswa. Sebagian besar sekolah yang kekurangan siswa tersebut berada di wilayah pedesaan.
Bus milik SMP N 2 Bangilan mengalami kerusakan yang cukup parah setelah mengalami kecelakaan di Jalan Poros Desa Kablukan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban pada Senin (18/7) sekitar pukul 13.00 Wib.
Kejadian naas menimpa para siswa SMPN 2 Bangilan. Kejadian bermula saat bus yang melaju di Jalan Poros Desa, tepatnya di Wilayah Desa Kablukan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, hendak mengantarkan para siswanya pulang ke rumah ternyata mengalami kecelakaan.
Masih di Kota Mojokerto, kita dapat melihat sekolah lanjutan Soekarno kecil setelah dari SD 02 atau "Ongko Loro" selama 5 tahun dari 1907-1912. Sekolah tersebut sekarang bernama SMPN 2 Kota Mojokerto.
