Dalam kurun waktu satu tahun terahkir ini, pemerintah sedang giat - giatnya mengalakkan program asuransi tani, dengan tujuan untuk mebantu meringankan beban petani apabila mengalami gagal panen. Akan tetapi, masih banyak petani yang tidak mengasuransikan lahan persawahannya.
Pasca aktivitas tanam Jagung serentak yang bertepatan dengan datangnya musim penghujan di akhir tahun 2018 lalu, kini sejumlah wilayah yang ada di perbukitan Tuban selatan tinggal menghitung waktu.
Memasuki awal tahun 2019 ini, para petani yang ada di Desa Kenongosari, Kecamatan Soko tampak repot memanen hasil tanam padi yang ditanam pada pertengahan Agustus 2018 lalu.
Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) yang diwakili Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan akan melakukan panen raya jagung bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Sabtu (10/11/2018) siang.
Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertenian (Kementan) RI, Sumardjo Gatot Irianto direncanakan berkunjung kr Tuban, Jawa Timur, Sabtu (10/11/2018). Kunjungannya kali ini, selain di Tuban juga di Kabupaten Lamongan.
Memasuki musim panen kali ini, petani di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban terpaksa memanen jagung mereka lebih awal karena diserang hama tikus dan kekeringan. Saat ini Kabupaten Tuban tengah dilanda kekeringan hampir sebagian wilayah yang mengalami total 34 desa dari 10 kecamatan.
Pasca musim penghujan lalu, periode Agustus 2018 ini menjadi kali kedua panen padi warga Desa Mrutuk, Kecamatan Widang. Hasil panen tersebut begitu melimpah, seiring aliran irigasi yang lancar di wilayah setempat.
Meskipun menghadapi musim kemarau, sebagian petani di beberapa wilayah Kecamatan Kabupaten Tuban masih bisa melakukan panen raya padi secara lancar. Salah satunya para warga petani di Desa Mlangi, Kecamatan Widang.
Gagalnya panen tanaman jagung milik petani di Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel beberapa waktu lalu menyisakan pedih bagi warga yang memiliki lahan pertanian disana.
Petani di wilayah Kabupaten Tuban mulai memanen padi yang kedua. Mereka cukup diuntungkan karena harga gabah cukup stabil di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
