Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Dalam kurun waktu satu tahun terahkir ini, pemerintah sedang giat - giatnya mengalakkan program asuransi tani, dengan tujuan untuk mebantu meringankan beban petani apabila mengalami gagal panen. Akan tetapi, masih banyak petani yang tidak mengasuransikan lahan persawahannya.
Salah satunya, ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Dusun Wangun barat, Desa Wangun, Kacamatan Palang, Zain Ali Nawawi, mengatakan hujan deras yang terjadi pada minggu lalu, tepanya Selasa, (5/2/2019) mengakibatkan lahan persawahan miliknya seluas 1,5 hektar teredam banjir, hal ini dikarenakan lahan pertanian beralih fungsi menjadi rumah penduduk dan tidak adanya salur irigasi.
"Kurang lebih ada 20 hektar lahan milik warga yang teredam,"ungkap Zain.
Lebih lanjut, total kerugian yang dialaminya mencapai 10 juta, meskipun total kerugian nominalnya cukup tinggi. Ia mengaku tidak mengasuransikan lahannya, hal ini dikarenakan ia masih kurang memahami standart yang dimaksud gagal panen seperti apa dan juga seperti apa cara pengeklaimannya.
"Programnya bagus, tapi saya belum paham, untuk itu saya bingung bagimana cara menawarkan kepada petani,"ungkapnya.
Menganggapi hal tersebut, Seksi pembinan usaha tani, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban (DPKD), Herman Setyawan mengatakan, apabila ada petani atau gapoktan yang masih kurang paham mengenai asuransi tani bisa melakukan koordinasi dengan tim penyuluh yang ada di setiap kecamatan untuk diberikan penjelasan mengenai asuransi tani.
"Semestinya harus lebih pro aktif, apabila masih kurang paham bisa datang ke kantor dan akan kami jelaskan,"ungkap Herman.
[nid/ito]
DPKD: Ketua Gapoktan Harus Lebih Aktif
5 Comments
1.230x view