Tradisi Sekar Makam di Pekuwon Tetap Bertahan
Tradisi ziarah kubur, atau juga sering disebut <em>Sekar Makam </em>oleh sebagian besar masyarakat ‎Kabupaten Tuban ‎masih banyak dilakukan ketika sebelum dan sesudah bulan Ramadan.
Tradisi ziarah kubur, atau juga sering disebut <em>Sekar Makam </em>oleh sebagian besar masyarakat ‎Kabupaten Tuban ‎masih banyak dilakukan ketika sebelum dan sesudah bulan Ramadan.
Ada tradisi tahunan yang sampai sekarang masih dilakukan sebagian masyarakat kita: mengunjungi makam sanak family yang sudah meninggal setelah melaksanakan salat Idul Fitri.
Dikenal dengan sebutan Bumi Wali, Kabupaten Tuban memiliki banyak tempat bersejarah tentang para Wali beserta tokoh penyebar agama Islam yang terdapat di masing-masing wilayah desa. Selain mengingatkan kepada sejarah masuknya agama Islam, makam para Ulama Waliyullah juga menjadi wisata religi tersendiri bagi kebanyakan orang.
Beberapa hari ini menjelang Bulan Suci Ramadhan, Makam Syekh Maulana Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang yang berada di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan/Kabupaten Tuban ramai didatangi para peziarah.
Kumandang azan magrib terdengar ketika kaki kami baru menginjak pelataran makam Bung Karno. Ya, di senja yang basah itu kami berempat, saya sendiri, GM blokTuban.com Edy Purnomo, Pimred blokBojonegoro.com M. Yazid dan editor Parto Sasmito sowan Sang Proklamator Republik Indonesia tersebut.
Makam seorang perempuan di Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, dibongkar kembali setelah dikubur kurang lebih selama 6 jam, Senin (30/10/2017) kemarin.
egiman (53) seorang petani, asal RT.02/RW.02 Dusun Sukorejo, Desa Kedungmakam, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dalam sumur.
Setelah disalatkan ribuan pelayat, mantan anggota Tim 9 (sembilan) perumus “Tajdid Nahdliyyah”, KH. Nashiruddin Qodir dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (29/7/2017).
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tuban beri bantuan kepada pasien miskin asal Kedungmakam, Jatirogo, Sabtu (8/7/2017). Sebab, pasien miskin yang sebelumnya sempat kesulitan mendapat pengobatan itu, tergolong mustahik (dhuafa/ekonomi lemah).
Kepala Dinas Kesehatan (KadinKabupaten Tuban, Saiful Hadi menyatakan bersedia membiayai perawat warga miskin asal Kedungmakam, sebelum Surat Pernyataan Miskin (SPM) terbit. Hal itu diungkapkan ketika ditemui blokTuban.com di RSUD dr. R. Koesma Tuban di ruang Angrek, Senin (3/7/2017).