Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Tradisi ziarah kubur, atau juga sering disebut Sekar Makam oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Tuban masih banyak dilakukan ketika sebelum dan sesudah bulan Ramadan.
Begitu juga yang dilakukan warga di Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel ini. Budaya menyekar makam keluarga yang telah berpulang lebih dulu menghadap Illahi Robbi itu asih bertahan ditengah gerusan arus modern ini.
Jika umumnya ziarah makam hanya dilakukan oleh kaum Adam saja, yang langsung ke lokasi pemakaman, pemandangan berbeda terlihat di makam Desa Pekuwon ini. Anak kecil, baik laki-laki dan perempuan beserta kaum Ibunya juga turut untuk ziarah ke makam.
"Sudah setahun ini perempuan ataupun ibu-ibu juga diperbolehkan ke makam untuk menabur bunga dan ziarah. Kita fleksibel saja, kalau dulunya kan nggak boleh," ujar Arif, pemuda setempat kepada blokTuban.com, Sabtu (23/6/2018).
Ditambahkannya, tradisi semacam itu memang sengaja diterapkan oleh penduduk setempat. Ditengah arus perkembangan zaman yang pesat ini, warga juga harus mengimbangi dengan pergesaran yang tetap mempertahankan unsur budaya.
Adapun waktu yang biasa digunakan warga untuk Sekar Makam di desa itu yakni sebelum bulan Ramadan tiba, sebelum Hari Raya Idul Fitri, dan juga sebelum warga yang bekerja di luar daerah kembali ke aktivitasnya masing-masing.
"Ya begini sekarang, masih ramai warga yang nyekar. Alhamdulillah masih bisa dijaga tradisi semacam ini," pungkas pemuda yang juga aktivis IPNU itu. [feb/ito].