Musim Panen, Harga Gabah Dikeluhkan Petani Tuban
Harga gabah kering panen dikeluhkan para petani di Kabupaten Tuban. Sebabnya, musim panen raya tahun ini harga gabah terus merosot.
Harga gabah kering panen dikeluhkan para petani di Kabupaten Tuban. Sebabnya, musim panen raya tahun ini harga gabah terus merosot.
Tingginya curah hujan menyebabkan beberapa petani yang telah melakukan panen di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban kesulitan melakukan penjemuran padi basah (gabah).<br /><br />Tak pelak, kondisi in
Sejak awal musim panen hingga pertengahan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani terus merosot. Kondisi tersebut banyak dikeluhkan oleh para petani di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.
Petani Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban yang saat ini telah memasukki masa pertengahan musim panen mengeluhkan harga gabah yang rendah. Memasukki pertengahan musim panen ini harga gabah kering panen di tingkat petani hanya Rp31.000 per kilogram.
Panen padi kedua di tahun 2016 di Kecamatan Soko sekitar mengalami aus atau penyusutan 25 persen dibanding panen pertama.
Harga beli padi basah atau padi yang baru dipanen dari sawah saat panen kedua kali ini mencapai Rp3.500 per kilogram.
Petani yang berada di wilayah Kabupaten Tuban selatan, sebagian besar memilih menjual gabah hasil panen mereka kepada tengkulak, yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah.
Menjelang panen raya, harga gabah kering ditingkat petani anjlok drastis. Tetapi, hal ini tidak sebanding dengan harga beras yang ada di pasar Tuban. Sampai sekarang, harga beras di pasar tidak terpengaruh dengan musim panen ataupun murahnya harga milik petani.
Sistem Resi Gudang (SRG) yang berada di Jalan Pakah-Plumpang saat ini berisi sekitar 60 ton gabah kering. Gabah tersebut merupakan gabah yang dititipkan petani kepada SRG.
Harga jual gabah di Kabupaten Tuban, saat ini jauh dibawah standart Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sesuai dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 yakni Rp3.700 per kilogram.