Hilal Awal Syawal di Tuban Tak Terlihat, Tak Penuhi Kriteria MABIMS

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Kementerian Agama Kabupaten Tuban bersama Badan Hisab Rukyat (BHR) kembali menggelar Rukyatul Hilal untuk menentukan awal Syawal 1446 H pada Sabtu sore (29/03/2025). 

Bertempat di menara pantau Bukit Banyuurip, Kecamatan Senori, kegiatan ini berujung pada hasil bahwa hilal tidak terlihat.

Selain tak tampak secara kasat mata, posisi hilal juga belum memenuhi kriteria MABIMS, yang menjadi standar acuan penetapan awal bulan hijriah di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.  

MABIMS menetapkan bahwa hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat agar dapat ditetapkan sebagai awal bulan baru. Dalam pemantauan di Tuban, posisi hilal masih berada di bawah ufuk, sehingga mustahil untuk terlihat.  

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, menegaskan bahwa meskipun hilal tidak tampak, rukyatul hilal tetap dilaksanakan sebagai bagian dari syiar Islam dan pelayanan keagamaan. 

“Ini adalah sunnah yang diajarkan Nabi, sekaligus menjadi edukasi bagi masyarakat tentang ilmu falak dan kebesaran ayat-ayat kauniyyah Allah SWT,” ujarnya.  

Ketua Tim BHR Kemenag Tuban, Mashari, menjelaskan bahwa sejak 2022, pemerintah bersama negara-negara MABIMS telah menerapkan standar imkanurrukyah baru (NEO MABIMS) dengan ketentuan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. 

Bukit Banyuurip sendiri merupakan salah satu dari 29 lokasi resmi di Jawa Timur yang ditunjuk sebagai tempat pemantauan hilal.  

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Tuban Sugianto, perwakilan MUI, Ketua Pengadilan Agama, aparat pemerintah daerah, kepolisian, TNI, serta perwakilan dari berbagai organisasi Islam dan akademisi. 

Rangkaian kegiatan diawali dengan pemaparan data astronomi oleh Ketua APRI Kabupaten Tuban, Nurpuat. 

Ia menyampaikan bahwa ijtimak akhir Ramadan terjadi pada pukul 17:59 WIB, dengan ketinggian hilal -1 derajat 59 menit 29,95 detik, yang berarti hilal masih berada di bawah ufuk dan tidak mungkin terlihat.  

Setelah rukyat berakhir, Pengadilan Agama Kabupaten Tuban menggelar sidang untuk mengesahkan hasil pengamatan. 

Sidang isbat nasional yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar kemudian dilaksanakan secara tertutup pada pukul 18.45 WIB, sebelum hasilnya diumumkan ke publik melalui konferensi pers.  

[Al/Rof]