
Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Secanggih apapun teonologi dan prediksi manusia tidak bisa 100 persen benar. Hal ini kemudian diyakini kebanyakan orang, bahwa sumber minyak dan gas bumi (Migas) di Lapangan Banyuurip, Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sulit dinalar.
Bagaimana tidak, proyek migas Lapangan Banyuurip yang sedari awal diprediksi para ahli EMCL hanya menyimpan cadangan 450 juta barel namun dalam aktualnya di luar ekspektasi yakni 1 Miliar barel.
Sedangkan untuk jumlah produksi harian diprediksi 165.000 barel per hari, justru tembus 200.000 barel per hari dalam aktualnya.
Begitupun masa produksi puncak Lapangan Banyuurip, tim EMCL awalnya memprediksi 5 tahun namun statistik riilnya mampu bertambah 2-3 tahun lebih lama.
Meski sudah memasuki periode turun produksi, namun tim EMCL terus berusaha untuk memaksimalkan minyak Blok Cepu. Mulai Maret 2024, ExxonMobil bersama SKK Migas menggelar tajak sumur perdana Banyu Urip Infill Clastic (BUIC).
Dan tahun 2025 ini, EMCL menargetkan pengeboran 5 sumur baru Infill Carbonate di Lapangan Banyuurip, Blok Cepu. Dua sumur Infill Clastic diantaranya sudah beroperasi sejak 2024 dengan tambahan produksi sebanyak 14.000 barel per hari.
Kini, EMCL sudah memproduksi minyak 155.000 barel per hari atau produksinya berkontribusi 25 persen terhadap produksi minyak nasional.
Sejak produksi awal pada 2008, Lapangan Banyuurip dikembangkan mencakup Fasilitas Pengolahan Pusat (Central Processing Fasility/CPF), jalur pipa darat sepanjang 72 Kilometer dan 23 Kilometer pipa lepas pantai, serta kapal alir muat terapung (Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang.
"Pipa Lapangan Banyuurip sepanjang 95 Km ini terbentang melewati Kabupaten Bojonegoro-Tuban," ujar Tezhart Elvandiar dalam acara ExxonMobil Cepu Limited - SKK Migas Ngabuburit bareng media Tuban di Kayu Manis Resto pada Selasa (25/3/2025).
Etang sapaan akrab Tezhart Elvandiar, menambahkan besaran cadangan minyak Lapangan Banyuurip yang ditemukan ExxonMobil adalah 450 juta barel per hari. Kemudian dilaporkan ada peningkatan pada 2018, cadangan Lapangan Banyuurip melonjal dari 728 juta barel menjadi 823 barel.
Selain Lapangan Banyuurip, EMCL pada 2011 juga menemukan cadangan baru di Lapangan Kedung Keris dengan produkdi 10.000 barel per hari. Lapangan ini berada di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu.
FSO Gagak Rimang Terminal Migas Tersibuk di Indonesia
Menjadi terminal migas tersibuk di Tanah Air, karena berdasarkan data EMCL FSO Gagak Rimang dalam sebulan mampu melakukan pengapalan 10 kali. Kapal ini memiliki kapasitas 1,7 juta barel minyak mentah atau setara dengan kapasitas 108 kolam renang standar olimpiade.
Gagak Rimang jika diukur dengan Lapangan Sepak bola panjangnya tiga kali. Beratnya setara 60 ribu gajah dan telah mencapai lifting keseribu.
"EMCL bersama PT Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI (Participating Interest) Blok Cepu, telah memproduksi 660 juta barel minyak dan memberi kontribusi lebih dari 440 trilun rupiah kepada negara," imbuh Etang.
Etang juga menegaskan bahwa pekerja EMCL adalah putra-putri Indonesia. Catatan blokTuban.com dari rilis resmi EMCL, bahwa di masa puncak kontruksi lebih dari 17.000 pekerja lokal terserap dan berkolaborasi dengan 1.400 perusahaan nasional.
Sejak tahun 2008-2023, nilai investasi Lapangan Banyuurip, Blok Cepu sebesar Rp57 triliun atau sekitar 4 miliar dolar AS. Dari hasil 660 juta barel minyak, EMCL telah memberikan kontribusi kepada negara sebanyak Rp442 triliun atau setara 29,5 miliar dolar AS.
Etang juga menjelaskan, bahwa 85 persen hasil dari Lapangan Banyuurip untuk negara. Sisanya 15 persen dibagi untuk EMCl selaku operator, Pertamina dan Badan Kerjasama (BKS) Blok Cepu.
3 Pilar Program EMCL
Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Ekonomi merupakan tiga pilar utama program yang dijalankan oleh EMCL selama ini.
Tezhart Elvandiar mencontohkan program kesehatan adalah dukungan akses air bersih kepada 10.156 kepala keluarga di 40 desa di Tuban, Bojonegoro dan Blora. Sejak 2008-2023, EMCL telah membangun lebih dari 10.000 sambungan rumah, 119.503 meter jaringan air bersih, 56 menara tandon air.
"Ketika masyarakat belum bisa melaksanakan program, EMCL kemudian mendatangkan ahli untuk mengajari dan pada akhirnya warga bisa mandiri. Dari situ timbul rasa memiliki dan merawat program agar terus dapat dirasa manfaatnya," kata pria yang baru 4 bulan ditugaskan di Lapangan Banyuurip.
Di Kabupaten Tuban sendiri, salah satu program EMCL yang masih terasa oleh masyarakat adalah BUMDes Kampung Pesisir Pusat Oleh-oleh Khas Tuban di Desa Karangagung, Kecamatan Palang.
Kades Karangagung, Agus Aji Wiyoto mengakui bahwa adanya program dari EMCL tahun 2022 ini menjadi salah satu pendapatan asli desa.
"Lebih dari 1.000 warga telah ikut merasakan Kampung Pesisir ini. Kami sampaikan terimakasih kepada EMCL dan SKK Migas," katanya.
Satu lagi program lagi yang tak kalah mentereng di Tuban adalah Pusat Belajar Guru (PBG) yang didirikan EMCL bersama SKK Migas sejak 2014. Sejak tahun itu, para guru di Tuban mendapat ruang pengembangan kapasitas lewat beragam pelatihan.
Pada momen Ngabuburit itu, Febrian Ihsan selaku Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) berharap kolaborasi media di Tuban dengan EMCL dan SKK Migas terus terjalin.
"Mudah-mudahan silaturahim dalam buka bersama bulan Ramadan ini membawa keberkahan. Dan dengan adanya pemaparan materi, awak media sedikit banyak tahu tentang update operasi di Lapangan Banyuurip yang dikelola EMCL," tutupnya.
[Al/Rof]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published