Reporter : Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melantik dan mengambil sumpah Djoko Siswanto sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggantikan Dwi Soetjipto.
Pelantikan ini digelar di Gedung Sarula Kementerian ESDM pada Kamis malam (7/11). Dalam sambutannya, Bahlil menekankan tugas utama Kepala SKK Migas yang baru yaitu meningkatkan lifting minyak dan gas bumi.
Bahlil menegaskan bahwa peningkatan produksi minyak dan gas bumi merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo, khususnya dalam upaya menjaga kedaulatan energi nasional.
"Dalam kesempatan berbahagia ini, saya meneruskan apa yang menjadi perhatian dan visi besar dari Presiden Prabowo. Terkait dengan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, serta hilirisasi," ujar Bahlil dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (8/11/2024).
Bahlil menggarisbawahi peran penting peningkatan lifting migas serta hilirisasi di sektor mineral dan batubara yang menjadi tanggung jawab Kementerian ESDM.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini lifting minyak Indonesia berada di angka 600 ribu BOPD (barrel oil per day) yang dinilai masih bisa ditingkatkan.
"Saya minta kepada Pak Djoko untuk fokus menuntaskan pekerjaan ini. Ini pekerjaan utama Bapak," tegas Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil meminta Kepala SKK Migas yang baru untuk memangkas regulasi dan memperkuat koordinasi dengan pihak terkait guna mengatasi hambatan dalam eksplorasi dan peningkatan lifting.
"Pangkas semua aturan yang menghambat dan koordinasi yang memperlambat peningkatan lifting. Sampaikan kepada saya, kita selesaikan bersama," tambahnya.
Bahlil juga menekankan bahwa kebijakan pemerintah harus sejalan dengan visi dan misi Presiden, menegaskan bahwa seorang Menteri adalah pembantu Presiden dalam mewujudkan program-program pemerintah.
"Tidak ada visi-misi Menteri, yang ada hanya visi-misi Presiden. Jangan kita melakukan program di luar yang telah Presiden canangkan," ujar Bahlil.
Salah satu strategi yang disebutkan untuk meningkatkan lifting adalah dengan mengoptimalkan sumur-sumur idle yang belum dikelola.
Kepala SKK Migas diminta segera berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menuntaskan pengelolaan sumur idle tersebut.
"Segera dikerjasamakan, dibicarakan dengan KKKS. Kita sangat mengharapkan kerja sama dari KKKS untuk membantu program negara," katanya.
Bahlil kembali menekankan pentingnya terobosan dan dedikasi penuh dalam peningkatan lifting.
"Saya berikan kewenangan penuh kepada Kepala yang baru untuk menghilangkan hambatan sistem. Dari bangun pagi hingga tidur malam, fokusnya harus pada lifting. Tidak ada alasan," tutupnya. [Rof/Ali]