Polemik Anggaran Stunting Muncul di Debat, Lindra: Baliho untuk Sosialisasi

Reporter : Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban sukses menggelar debat publik perdana untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Grand Javanilla, Minggu malam (20/10/2024). 

Debat ini mengusung tema "Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah," dengan diikuti dua pasangan calon: Riyadi-Wafi Abdul Rosyid (Paslon nomor urut satu) dan Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono (Paslon nomor urut dua).

Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut dua, Suratmin, menyatakan pasangan Lindra-Joko lebih unggul dalam debat. 

"Calon kami mampu menjawab pertanyaan dengan detail dari panelis maupun Paslon 01," katanya, Senin (21/10/2024). 

Ia optimis masyarakat Tuban akan lebih cerdas dalam memilih pemimpin terbaik yang akan membawa kesejahteraan.

Suratmin juga menanggapi klaim Paslon 01 tentang tingginya angka stunting di Kecamatan Kerek. 

"Angka stunting 50 persen yang disebut oleh Paslon 01 tidak akurat. Faktanya, hingga Agustus 2024, stunting di Kerek hanya 10,86 persen," tegasnya.

Sementara itu, Paslon Riyadi-Wafi menyoroti pentingnya perbaikan data stunting dan penguatan kader posyandu untuk mengoperasikan alat ukur sesuai standar. 

Riyadi juga menyebut pentingnya pencegahan pernikahan dini melalui beasiswa SMA gratis.

Selama debat, Riyadi menyinggung dugaan penggunaan dana stunting untuk mencetak baliho, yang langsung dijawab oleh Lindra. 

"Dana baliho digunakan untuk sosialisasi program, dan itu tidak masalah selama tujuannya jelas," ujar Lindra, yang juga menekankan penurunan angka stunting di Tuban dari 26 persen pada 2021 menjadi 17,1 persen saat ini. [Rof/Ali]