Hukuman Keras Menanti Pelaku Match Fixing, Janji PSSI

Reporter : Dwi Rahayu 

blokTuban.com - Setelah Timnas Indonesia dirapikan, kini hasilnya mulai terlihat. Penampilan Timnas semakin baik, begitu pula dengan prestasinya.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bertekad untuk mentransformasi Liga Sepak Bola Indonesia. 

"Salah satu langkahnya adalah memerangi pengaturan pertandingan atau match fixing untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia," ujarnya dikutip dari statmen resminya, Jumat (21/6/2024). 

Sebelumnya, dugaan pengaturan pertandingan di Liga Sepak Bola Indonesia di berbagai tingkatan, mulai dari Liga 1 hingga Liga 2, sering terdengar. Beberapa kasus bahkan sudah berujung pada hukuman.

Dalam presentasi transformasi Liga Sepak Bola Indonesia kepada media pada Kamis (20/6/2024), Erick Thohir menyatakan, 

"Hukuman untuk match fixing harus keras agar isu ini bisa diberantas tuntas," pintanya. 

Kapolri telah memberikan wewenang kepada KONI untuk menjadi bagian dari tim satgas yang memastikan tidak ada hal-hal seperti ini. 

LIB juga mengatur bahwa semua pelatih klub tidak boleh terlibat dalam match fixing, dan dalam kontrak mereka harus melepaskan pemain jika diminta oleh timnas. 

Perlu ada sertifikasi untuk agen pemain agar mereka tidak terlibat dalam jual beli skor atau pengaturan pemain cedera. Agen yang terlibat dalam match fixing harus dipenjara. 

"Jangan sampai kita sudah menyusun agenda tiga tahun, komitmen lisensi klub, dan perbaikan wasit masih ada yang melakukan match fixing," tutupnya. [Dwi/Ali]