Reporter : Dwi Rahayu
blokTuban.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, bersama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Hulu Migas Ariana Soemanto, mengunjungi fasilitas produksi PT Saipem Indonesia Karimun Yard (SIKY).
PT SIKY memproduksi struktur minyak dan gas untuk kebutuhan domestik dan internasional dan telah memperluas produksi ke bidang energi terbarukan.
Fasilitas ini merupakan tempat fabrikasi terbesar grup Saipem dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas 1.392.382 meter persegi, ruang kantor lebih dari 6.000 meter persegi, dan bengkel tertutup 60.000 meter persegi.
Fasilitas ini dilengkapi dengan pangkalan laut dan dermaga sepanjang 900 meter, dengan kapasitas produksi maksimum 90.000 ton per tahun untuk struktur sederhana dan 35.000 ton per tahun untuk struktur kompleks.
Produk SIKY digunakan dalam proyek migas dan energi terbarukan, termasuk pembangunan anjungan darat dan lepas pantai.
Arifin menyatakan bahwa PT SIKY memiliki nilai strategis bagi Indonesia karena cadangan minyak dan gas bumi yang besar, seperti di Blok Masela dan Blok Andaman.
Dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, PT SIKY diharapkan dapat mendukung proyek strategis nasional dan kebijakan transisi energi.
Arifin juga mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) oleh PT SIKY, guna mendukung industri lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia.
Kepala SKK Migas menekankan pentingnya kesiapan pabrikan dalam memenuhi kebutuhan proyek migas yang terus meningkat, agar investasi yang disetujui dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Kunjungan ke pabrikan dalam negeri seperti Saipem Indonesia menunjukkan dukungan pemerintah terhadap penggunaan produk dalam negeri, dengan target penggunaan produk dalam negeri mencapai 57% tahun ini.
Investasi hulu migas 2024 diproyeksikan mencapai US$ 13,9 miliar, dengan target TKDN sekitar Rp 124,8 triliun, yang diharapkan memberikan dampak ekonomi signifikan.
Managing Director Saipem Indonesia, Pierangelo Abela, menyatakan bahwa sejak 2010, SIKY telah mengirimkan berbagai instalasi lepas pantai dan struktur energi ke seluruh dunia.
Dengan total tenaga kerja lebih dari 4.000 orang, mayoritas warga Indonesia, SIKY memiliki dampak sosial ekonomi besar di Pulau Karimun.
SIKY juga mengembangkan inisiatif lokal di bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan untuk menciptakan nilai jangka panjang. [Dwi/Ali]