Reporter : Dwi Rahayu
blokTuban.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan peningkatan produksi gas yang signifikan.
Data menunjukkan bahwa produksi gas pada tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini diyakini akan terus berlanjut dengan proyek-proyek besar seperti Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru (JTB) yang sudah beroperasi.
Selain itu, proyek-proyek baru seperti Geng North di Kalimantan Timur, Abadi Masela di Maluku, dan Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat juga diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan.
SKK Migas juga mencatat penemuan cadangan gas baru yang besar, seperti di wilayah Andaman, yang diyakini akan mendukung peningkatan produksi gas bumi Indonesia sesuai dengan rencana long term plan (LTP).
Hudi D. Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menyatakan komitmen SKK Migas untuk mengutamakan pasokan gas bagi kebutuhan domestik.
"Saat ini, sekitar 77% dari total produksi gas dialokasikan untuk pasar domestik, sementara sisanya diekspor," ujarnya dikutip dari siaran resminya, Kamis (9/5/2024).
Hudi juga menekankan pentingnya infrastruktur jaringan gas yang handal dan pasar yang memadai untuk mendukung pertumbuhan pasokan gas yang terus bertambah.
Menurutnya, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri midstream dan hilir, sangatlah penting.
"Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan pemangku kepentingan yang terlibat, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya gas secara optimal untuk mendukung ketahanan energi nasional serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tandasnya. [Dwi/Ali]