Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tuban memberikan beberapa alasan terkait kurang bersinarnya PKB dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Minggu (25/2/2024.
Diketahui dalam laman pemilu2024.kpu.go.id, versi: 25 Februari 2024 13:00, dengan progres 92.38 persen, PKB hanya bisa memperoleh 20.59 persen suara atau 127.546 suara, dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) di Bumi Wali.
Begitupun dalam Pilpres hingga progres 98.21 peren, suara Paslon 01 Anies Baswedan, dan Muhaimin Iskandar di Kabupaten Tuban hanya mendapatkan 10.66 persen suara atau 79.470 suara.
Menanggapi merosotnya suara partai belambangkan bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang ini Ketua DPC PKB M. Miyadi mengatakan jika ada beberapa faktor yang menjadikan hal tersebut bisa terjadi, seperti penguasa (bupati) di Kabupaten Tuban yang berbeda arah dukungan.
“Seperti kita tahu bupati berjalan di kosong 02, sedangkan kita di 01,” ujar Miyadi.
Politikus senior ini juga mengakui, jika peran dan sosok seorang penguasa dapat mempengaruhi suara dalam Pileg ataupun Pilpres.
Kemudian, pria kelahiran Kabupaten Bojonegoro ini juga mengakui jika Caleg dari partai PKB kalah oleh Caleg partai Golkar disebabkan karena kekuatan logistik yang jauh berbeda.
“Secara logistik kita jauh dengan mereka, hal tersebut juga yang mempengaruhi,” imbuhnya.
Menurutnya dengan hasil ini dimungkinkan kursi Partai PKB di dalam gedung DPRD Tuban akan berkurang 4-6 kursi.
Sedangkan dari data internal PKB kursi aman saat ini sudah ada 10, namun ada 2 dapil yang masih diperjuangkan yaitu kursi Dapil 2 dan 3. [Nur/Ali]