Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Tingginya harga Kebutuhan pokok (Bapok) di pasaran sejak beberapa waktu terakhir ini, membuat sejumlah masyarakat di Kabupaten Tuban mengeluh. Pasalnya, mereka terpaksa harus membeli bahan-bahan pokok di tengah kemelut harga saat ini.
Hal tersebut, salah satunya dikeluhkan oleh penjual makanan yang ada di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Asih. Menurutnya, tingginya harga komoditas cabai hingga sayuran saat ini, membuatnya harus mengurangi porsi makanan yang dijualnya tersebut.
"Sekarang apa-apa mahal mbak, cabai mahal, bawang mahal, sayur mahal, gula mahal. Hampir semuanya naik, tapi harga makanan mau saya naikkan nggak berani, makanya saya siasati untuk mengurangi porsinya," jelasnya kepada blokTuban.com, Sabtu (2/12/2023).
Pasalnya, jika harga dagangannya tersebut dinaikkan, ia khawatir jika pembeli akan menjadi sepi dan tidak mau lagi membeli masakannya tersebut.
"Kalau sayur sop, sayur asem, sayur lodeh biasanya satu bungkus Rp5 ribu mbak, kalau perkedel Rp2 ribu, brengkes pindang Rp10 ribu, macam-macam harganya," bebernya.
Senada, masyarakat lainnya, Suti'ah mengaku sulit apabila harga kebutuhan pokok tak kunjung mengalami trend penurunan, lantaran setiap harinya ia harus membeli kebutuhan bumbu dapur untuk memasak.
Oleh karena itu, untuk mensiasatinya, saat ini ia mengurangi jumlah barang belanjaannya, sampai harga Bapok di pasaran kembali stabil seperti sedia kala.
"Infonya karena barangnya sedikit mbak, tapi mau tidak mau ya harus beli karena butuh," imbuhnya.
Untuk diketahui di lansir dari lama Siskaperbapo, saat ini harga komoditas cabai rawit di Kabupaten Tuban Rp85 ribu, cabai plompong Rp60 ribu, dan harga cabai merah kriting Rp66.600 per kilogramnya.
Sedangkan harga minyak goreng curah Rp15 ribu, minyak goreng premium Rp20 ribu per liter, beras medium Rp11.500, beras premium Rp13.500, telur ayam ras Rp26 ribu, daging ayam Rp35 ribu serta daging sapi Rp113.000 satu kilogram. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di Google News
.jpg)