Sudah Move On dari Banjir Rutin, Ini Profil Desa Karangtinoto Rengel Tuban

Penulis : Leonita Ferdyana Harris

blokTuban.com – Desa yang telah ada sejak tahun 1937 ini sudah mengalami 5 kali pergantian pemimpin. Berjarak satu jam dari pusat Kabupaten Tuban, Desa Karangtinoto berada dalam wilayah Kecamatan Rengel, Sabtu (11/11/2023).

Desa Karangtinoto berbatasan dengan Desa Kanorejo di bagian Utara, Desa Bulurejo di bagian Barat, Desa Kenongosari bagian Selatan dan Desa Tambakrejo di bagian Timur.

Desa dengan jumlah penduduk sekitar 3000-an yang terbagi menjadi 4 dusun yaitu, Sambungrejo, Tempes, Karangasem, dan Dusun Tomerto.

Luas wilayah desa ini didominasi oleh area persawahan sehingga mayoritas penduduk juga ber mata pencaharian sebagai petani. Berada di wilayah sekitar Sungai Bengawan Solo, memungkinkan para penduduk untuk memanfaatkan aliran air sungai sebagai sumber irigasi utama lahan pertanian. 

Membahas tentang sejarah, Desa Karangtinoto tidak memiliki bukti sejarah yang kuat akan tetapi cerita ini dipercaya kuat oleh masyarakat secara turun temurun dari generasi ke generasi. 

Konon diceritakan ada seorang pelarian dari wilayah Rembang yang menetap di Dusun Karangasem. Orang tersebut menetap dan menjadi pemimpin di Dusun Karangasem tersebut. Setelah itu munculah dusun-dusun lain seperti Tempes, Tomerto dan Sambungrejo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun blokTuban.com, dulunya keempat dusun tersebut terpisah masing-masing dan kemudian dibuatlah jalan penghubung dan menjadi sebuah desa dan munculah nama Sambungrejo.

Desa ini memiliki makam yang dianggap sebagai sesepuh desa yang bernama Mbah Drenges. Hingga saat ini makam tersebut masih dijaga dan dipelihara dan terletak di sebelah kiri masjid Dusun Karangasem. 

Setiap tahunnya makam ini dijadikan lokasi untuk memperingati kegiatan manganan atau sedekah bumi oleh penduduk setempat dengan menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit.

Anggun (21) selaku Sekretaris Desa Karangtinoto menyampaikan beberapa potensi yang dimiliki desa seperti produk unggulan dan kerajinan tangan.

“Produk olahan yang kita produksi sendiri seperti keripik sukun, stik labu, keripik pisang. Untuk kerajinan tangan yang diproduksi adalah tas. Kita juga ada produk mentah kayak beras pendok dan bawang merah, yang kemaren sempat dipamerkan waktu expo di Kecamatan Rengel,” ujarnya.

Meskipun termasuk desa yang menjadi langganan banjir di setiap musim penghujan, Desa Karangtinoto sudah 3 tahun kebelakang tidak lagi dilanda bencana banjir.

“Untungnya sekarang sudah ada dibangun tanggul jadi banjir sudah bisa diatasi dan tidak merusak panen warga. Ada yang masih terendam banjir tapi tingkat keprahannya tidak seperti dulu,” pungkasnya.[Leo/Ali]