Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Memanjatkan doa memohon hujan kepada Allah dapat dijadikan salah satu upaya umat muslim, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW saat meminta turun hujan.
Dalam penggalan kisah ini diriwayatkan oleh beberapa ulama, di antaranya Ibnu Asakir dalam kitabnya Tarikh Madinah Dimasyq, seperti dikutip dari laman NU Online. Kala itu masyarakat Makkah sedang dilanda paceklik.
“Wahai Rasulullah, harta benda kami telah binasa, dan jalan-jalan telah putus. Doakanlah kepada Allah agar Dia menurunkan hujan untuk kami.”
Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya dan berkata:
اللهم أعنا، اللهم آتنا ، اللهم اعتنا.
Allahumma aghisnâ, allâhumma aghisnâ, allâhumma aghisnâ.
"Ya Allah, turunkan hujan untuk kami, ya Allah, turunkan hujan untuk kami, ya Allah, turunkan hujan untuk kami." (HR. Bukhari dan Muslim)
Anas berkata; “Demi Allah, kami tidak melihat awan, hujan, atau apa pun di langit, atau antara kami dan barang-barang rumah atau rumah”.
Lalu muncullah awan dari belakangnya seperti perisai. Ketika awan itu berada di tengah langit, awan itu menyebar dan kemudian turun hujan.
Kumpulan doa meminta hujan oleh Rasulullah SAW
Berikut ini kumpulan doa yang dipanjatkan Rasulullah, dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Imam Abu Bakr al-Thurthusyi al-Andalusi (450-520 H) menyusun kitab yang diberi nama al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Itjinabuhu. Salah satu babnya yakni al-Du'a 'Ind al-Istisqa menguraikan ragam doa Nabi Muhammad SAW saat meminta hujan.
1. Doa Minta Hujan yang Membawa Rahmat
Nabi Muhammad SAW membaca doa meminta hujan untuk hamba-hamba Allah SWT dan binatang-binatang ciptaan-Nya, beserta dihidupkannya lagi negeri yang sebelumnya telah mati karena kekeringan.
اللهمَّ اسْق٠عÙبَادَكَ وَبَهَائÙÙ…ÙŽÙƒÙŽ وَانْشÙرْ رَØْمَتَكَ ÙˆÙŽØ£ÙŽØْي٠بَلَدَكَ الْمَيّÙتَ
Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, 2002, h. 176)
baca juga:
Bersiaplah 4 Kecamatan di Tuban Ini, Musim Hujan Akan Sedikit Terlambat
2. Doa Minta Hujan yang Berkah
Nabi Muhammad SAW berdoa meminta hujan yang menyuburkan, tidak membahayakan, dan membawa manfaat. Hal ini seperti yang diriwayatkan Imam Abu Dawud. Berikut doanya.
اللهمَّ اسْقÙنَا غَيْثًا Ù…ÙغÙيْثًا مَرÙيْئًا مَرÙيْعًا, نَاÙÙعًا غَيْرَ ضَارّÙØŒ عَاجÙلًا غَيْرَ أٰجÙÙ„Ù
Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002, h. 174)
3. Doa Minta Hujan yang Menyebabkan Paceklik
Nabi Muhammad SAW juga memanjatkan doa meminta hujan ketika seorang Badui mengeluh lantaran binatang ternaknya banyak yang mati karena kekeringan. Akibat kekeringan itu banyak anak-anak yang kelaparan karena sukar mendapatkan susu untuk diminum.
Rasulullah berdiri di atas mimbar, bertahmid, dan memuji Allah SWT. Nabi Muhammad SAW kemudian mengangkat kedua tangannya dan memanjatkan doa berikut.
اللهمّ اسْقÙنَا غَيْثًا Ù…ÙغÙيْثًا سَرÙيْعًا مَرÙيْعًا غَدَقًا طَبَقًا، عَاجÙلًا غَيْرَ رَائÙÙÙØŒ نَاÙÙعًا غَيْرَ ضَارّ٠تَمْلَأ٠بÙه٠الضَّرْعÙØŒ وَيَنْبÙت٠بÙه٠الزَّرْع٠وَتÙØْيÙÙŠ بÙه٠الْأَرْض٠بَعْدَ مَوْتÙهَا ÙˆÙŽÙƒÙŽØ°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ تÙخْرÙجÙوْنَ
Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera, menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah setelah mati (karena kekeringan)." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, 2002, h. 174)
4. Doa Minta Hujan saat Dilanda Musim Kemarau Ekstrem
Nabi Muhammad SAW pun memanjatkan doa meminta hujan ketika mendengar banyak keluhan karena musim hujan datang terlambat, sehingga tanah-tanah menjadi tandus.
Saat itu Rasulullah meminta mimbar, yang segera diambilkan dan diletakkan di musala oleh pengikutnya. Nabi Muhammad SAW kemudian berjanji akan menemui mereka lagi.
Sayyidah Aisyah berkata: Nabi menemui mereka setelah matahari terbit. Beliau duduk di atas mimbar, mengucapkan takbir, tasbih, dan tahmid, dan berkata (kepada mereka):
إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبØانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم
Artinya: Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian."
baca juga:
Tata Cara dan Bacaan Doa Shalat Istisqa Minta Hujan Turun
Kemudian, Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa berikut.
اَلْØَمْد٠لله٠رَبّ٠الْعَالَمÙيْنَ الرَّØْمٰن٠الرَّØÙيْم٠مَالÙك٠يَوْم٠الدّÙيْنÙ. اللهمَّ أَنْتَ الله٠لَا Ø¥Ùلٰهَ Ø¥Ùلَّا أَنْتَ الْغَنÙيّÙ, ÙˆÙŽÙ†ÙŽØْن٠الْÙÙقَرَاء٠أَنْزÙلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا Ù‚Ùوَّةً وَبَلَاغًا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙŠ ØÙيْنÙ
Artinya: Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW mengangkat kedua tangannya sampai terlihat ketiaknya, dan memutar tubuhnya ke arah orang-orang. Ia lantas melaksanakan sholat dua rakaat di mana setiap rakaatnya membaca 'Masyaallah' dan 'Subhanallah'.
Tidak lama kemudian terdengar suara guntur dan hujan pun turun dengan lebatnya sampai memenuhi masjid. Rasulullah tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi gerahamnya ketika semua orang bergegas pulang ke rumah masing-masing. Lalu, beliau berkata:
أشهد أن الله علي كل شيء قدير وأني عبد الله ورسوله
Artinya: Aku bersaksi bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya. (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, 2002, h. 176)
Itulah kumpulan doa-doa meminta hujan yang dipanjatkan Rasulullah saat umatnya mengeluh menghadapi musim kemarau yang ekstrem hingga kesulitan memperoleh bahan makanan. [Dwi/Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS
