Penulis : Nurul Mu’affah
blokTuban.com - Masih di Desa Cokrowati, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Di desa tersebut terdapat sebuah makam wali Allah yang akrab dikenal dengan sebutan Makam Mbah Joko Delik. Makam Mbah Joko Delik menjadi tempat yang dikeramatkan warga sekitar.
Di makam tersebut, selain dijadikan wisata religi juga sering digunakan warga sekitar untuk mengambil air dari sumber yang terdapat di tempat tersebut karena diyakini dapat menjadi obat, Sabtu (21/10/2023).
Menurut cerita Turmudzi, Sekretaris Desa Cokrowati, Mbah Joko Delik atau yang memiliki nama lain Raden Pasapatah dahulu merupakan murid Sunan Bonang yang pernah bertamu ke Kademangan Muncup pada kisaran Tahun 1.500 M.
Kademangan Muncup merupakan sebuah daerah kademangan yang dipimpin oleh Ki kalam Demang Muncup sebelum akhirnya dikenal dengan nama Desa Cokrowati.
Lalu pada akhirnya, Raden Pasapatah atau Mbah Joko Delik memutuskan untuk tinggal dan menyebarkan agama Islam di wiayah tersebut, hingga akhirnya beliau meninggal dan dimakamkan di Desa Cokrowati.
Makam Mbah Joko Delik atau Mbah Pasapatah terletak di Dusun Pasatan, Desa Cokrowati, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Makam ini cocok dijadikan wisata religi bagi warga sekitar ataupun musyafir untuk datang dan berkunjung ke makam ini.
Uniknya, makam tersebut terletak dan diapit oleh dua pohon yang besar, sehingga suasana alam di sekitar makam ini tergolong masih asri. Tak hanya itu, di samping Makam Mbah Joko Delik juga terdapat sebuah masjid sehingga memudahkan para peziarah untuk mengambil wudhu dan beribadah di sana.
Warga setempat meyakini bahwa seseorang yang memiliki hajat atau keinginan dan berziarah di makam ini, serta berwasilah kepada Mbah Joko Delik, maka hajatnya akan cepat terkabul karena warga sekitar meyakini Mbah Joko Delik merupakan sosok yang dekat dengan Sang Pencipta.
Sebagai salah satu upaya pelestarian budaya, warga sekitar juga rutin mengadakat acara haul atau manganan yang rutin diadakan di Makam Mbah Joko Delik setiap tahunnya pada tanggal satu Suro (Muharram), dan di isi dengan acara pengajian.
"Haul Jokodelik setiap tanggal 1 bulan Suro (Muharrom), " Jelas Turmudzi. [Rul/Ali]
Baca Juga:
Kumpulan Doa Minta Hujan yang Dipanjatkan Rasulullah saat Kemarau Berkepanjangan