Oleh : Leonita Ferdyana Harris
blokTuban.com - Kelurahan Karang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dengan dihuni oleh 8 ribu penduduk yang mayoritas bekerja sebagai pegawai di sektor formal.
Dari data yang dihimpun dari profil Kelurahan Karang, terakhir tercatat hanya ada sekitar 200 penduduk saja yang termasuk, ke dalam golongan masyarakat menengah ke bawah. Artinya, presentase kesenjangan ekonomi di Kelurahan Karang tergolong kecil yaitu tidak mencapai 10 persen.
Produk unggulan yang dimiliki Kelurahan Karang sendiri ialah gerabah karakter. Ide ini digagas langsung oleh lurah setempat bersamaan dengan munculnya program one village one product oleh Bupati Tuban.
baca juga:
Fantastis, Transaksi e-Katalog Lokal Tuban Tembus Rp26,5 Miliar
“Desa ini bisa dibilang kalah SDA nya kalau dibandingkan dengan desa lain, sawah cuma sedikit, tanah sempit. Jadi Bu Lurah mengusulkan untuk me-rebranding product gerabah yang sudah ada saja. Awalnya kan polosan, bernilai jual kecil sekarang jadi lebih tinggi karena sudah dijadikan karakter,” ujar Staff Pemerintah Kelurahan Karang, Rudi kepada blokTuban.com.
Meskipun saat ini Kelurahan Karang tidak memiliki objek wisata yang diunggulkan untuk menarik pengunjung, namun perekonomian warga di Kelurahan Karang tidak terganggu.
Kantor Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. (Foto: Leonita Ferdyana Harris/ bloktuban)
Pasalnya, lokasi kelurahan yang berada tidak jauh dari pusat Kota Tuban, membuat sejumlah masyarakat yang tinggal di kelurahan tersebut, terbilang mendapatkan perhatian yang cukup dari https://bloktuban.com/search/?s=Kabupaten+TubanPemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban.
Hal tersebut, juga dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kelurahan itu, seperti halnya klinik kesehatan dengan jumlah yang memadai, sarana pendidikan yang cukup, pusat perdagangan mudah, dan juga akses jalan yang terjangkau.
Dengan kondisi tersebut, maka tak heran jika di Kelurahan Karang tidak ditemukan satu orangpun yang menderita stunting. Hal itu, tentu berbeda jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, yang masih berusaha untuk menanggulangi stuting.
baca juga:
Musim Panas Ekstrem, Produksi Bunga Lontar di Tuban Meningkat
“Karena kebanyakan masyarakatnya berkecukupan, stunting di desa ini sudah tidak jadi momok lagi. Data terakhir yang saya setorkan ke pusat dari puskesmas itu nol. Sama sekali tidak ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rudi juga menambahkan, jika presentase stunting terbanyak Kelurahan Karang hanya mencapai tiga orang penderita saja, beberapa tahun lalu. Hanya saja, masyarakat setempat tidak pernah membebankan stunting kepada Pemdes setempat, karena memiliki kondisi finansial yang cukup untuk menangani hal tersebut. [Leo/Dwi]
*Penulis merupakan mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang magang di media blokTuban.com.
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS