Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Kebakaran lahan kosong di area proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban mengejutkan banyak pihak. Sebab, api cepat meluas hingga membuat ratusan hektare eks lahan Perhutani di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu membara.
Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tuban, Gunadi saat dikonfirmasi blokTuban.com mengatakan bahwa untuk memadamkan api ia juga dibantu dengan mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Lain.
"Total ada 20 mobil damkar yang dikerahkan," ujar Gunadi, Selasa (5/9/2023).
Untuk Damkar yang dari luar Tuban 1 dari Babat/Lamongan, 1 Bojonegoro dan 1 dari Pertamina Surabaya.
Gunadi menambahkan, stok air yang digunakan untuk memadamkan Gunadi tak bisa memperkirakan berapa ribu liter air yang sudah di distribusikan. Namun air untuk memadamkan api petugas Damkar mengambil dari Desa Wadung dan Socorejo, Jenu, Tuban.
Dari pantauan blokTuban.com di lokasi, sampai siang ini terlihat petugas Damkar masih melakukan upaya pembasahan lokasi kebakaran agar tidak menimbulkan api baru lagi.
Kapolsek Jenu IPTU Rianto ditemui di ruangannya mengatakan jika api mulai muncul di area lahan kosong tersebut pada pukul 10.00 WIB hari Senin (4/09/2023). Kemudian, api terus membesar lantaran di lahan itu banyaknya rumput kering dan dahan kering.
"Karena di lahan banyak rumput dan dahan kering maka api cepat merembet," sambungnya.
Saking cepatnya bahkan di sore harinya, api sudah merambat sejauh 1 kilometer dari lokasi timbulnya api, dan membakar juga lokasi penyimpanan potongan kayu jati di sebelah barat.
Api yang terus meluas tersebut, kemudian baru bisa dipadamkan pada Selasa (5/09/2023) pukul 03.00 Wib.
"Api pokok bisa dipadamkan pada pukul 03.00 dini hari tadi," sambungnya.
Dari kejadian ini diperkirakan luasan lahan yang terbakar mencapai 155 hektar dan kerugian ditaksir mencapai Rp50 hingga Rp70 miliar.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan upaya penyelidikan terkait penyebab dari kebakaran ini. [Nur/Ali]