Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Mencoba mendaftar menjadi Kepala Dusun (Kadus), Hery Cahyono (32) salah satu guru honorer SMPN 1 Kenduruan harus berlapang dada. Sebab, saat seleksi perangkat ia yang mendapatkan peringkat satu harus bergeser ke tingkat dua.
Diketahui Hery Cahyono merupakan warga Dusun Krajan, Desa Jamprong, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban yang mencoba peruntungan menjadi Kepala dusun, di Dusun Krajan.
Namun sayang, dalam tes seleksi yang dilakukan pada Rabu 9 Agustus 2023 pria yang akrab disapa Hery kurang beruntung.
"Awalnya saya berada di peringkat satu namun saat saya pulang tiba-tiba ada info kalau posisi saya menjadi posisi ke 2," ujar Hery Cahyono.
Menurut Hery kejadian ini sangat disayangkan, sebab pihak Airlangga Assessment Center (AAC) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, saat merubah hasil tes tanpa adanya saksi.
Baca Juga:
Ekonomi Lesu, Pedagang Rias Pasar Baru Tuban Ala Kadarnya
"Saksi gak ada, mereka merubah alasannya ada nilai tertukar dari ujian saat menambahkan nilai ujian tulis dan komputer," imbuhnya.
Masih kata Heri, bahwa saat pelaksanaan koreksi tes perangkat desa ada beberapa kendala seperti mesin scanner beberapa kali mengalami error.
Selain itu juga diketahui bahwa operator dari pihak Unair bukanlah orang yang profesional di bidangnya. Sebab, mereka baru pertama kali mengoperasikan alat tersebut.
Namun, dengan hasil yang diraih ini Hery mengikhlaskan dan tak mempermasalahkan hasil dari seleksi perangkat desa ini dan ia menyadari bahwa ada kesalahan dari pihak Unair saat menginput data.
Baca lainnya:
Waktu yang Pas Melihat Fenomena Langka Hujan Meteor di Tuban
Sementara itu, pihak AAC Unair Surabaya saat dikonfirmasi blokTuban belum memberikan jawaban. Begitupula Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A, PMD) Tuban dua kali didatangi reporter blokTuban.com di kantornya di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo tidak ada. [Ali]