Di Bawah Jatim, Inflasi Kabupaten Tuban 5,46 Persen

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. 

Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat. Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

Adapun tingkat inflasi di Kabupaten Tuban saat ini sebesar 5,46 persen. Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tuban, Drs. Endro Budi Sulistyo besaran inflasi tersebut terkendali, karena angka tersebut masih di bawah laju inflasi di Provinsi Jawa Timur sebesar 6,67 persen. 

Hal tersebut disampaikan Endro disela pemantauan Gerakan Pangan Murah tahun 2023 di Balai Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Tuban, Senin (26/6/2023). Gerakan Pangan Murah tahun 2023 serentak di 324 titik di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Tuban.

"Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Tuban mendapat dukungan dari sejumlah instansi terkait, seperti Bulog, organisasi petani, dan penyedia bahan," ujar Endro kepada wartawan. 

Artikel Lainnya:

- Harga Emas Antam Hari ini 26 Juni 2023 Naik Rp3.000 di Level Rp1.050.000 Per Gram

- Harga Daging Sapi dan Ayam Ras di Tuban Jelang Hari Raya Kurban

Bahan pangan yang dijual pada Gerakan Pangan Murah kali ini, di antaranya beras kemasan 5 kg seharga 43 ribu sebanyak 780 bungkus, telur seharga 27 ribu per kg, gula pasir seharga 12.500 per kg sebanyak 250 bungkus, minyak goreng merek Minyakita 13.500 per bungkus sebanyak 250 bungkus. Terdapat juga bahan pangan lain seperti cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, dan olahan ikan.

Sedangkan, Kepala Badan Pangan Nasional,  Arief Prasetyo Adi mengungkapkan Gerakan Pangan Murah diadakan dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di masyarakat. Terutama menjelang Idul Adha dan mengantisipasi lonjakan ekonomi global yang berdampak inflasi harga sektor pangan.

“Ini adalah aksi nyata peran semua pihak menjaga inflasi dan menggerakkan ekonomi sektor pangan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya tengah mengampanyekan ‘Makan Enak, Makan Sehat, dan Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman)’. Tujuannya, mengedukasi masyarakat agar mengonsumsi makanan sehat dan enak hasil pertanian lokal. Selain itu, juga digencarkan kampanye ‘Stop Boros Pangan’ untuk mengurangi sampah hasil sisa makanan.

Arief Prasetyo menyampaikan terima kasih kepada pimpinan daerah yang telah mendukung program pemerintah pusat dalam menjaga inflasi dan mewujudkan ketahanan pangan nasional. [Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS