Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Kerusuhan perebutan tiket semifinal antara Margosuko FC melawan Andalas Putra kemarin dianggap oleh Bupati Tuban masih dalam situasi kondusif.
Menurut Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky kejadian kemarin, tak ada kerusuhan, cuma pembakaran saja dan masih kondusif-kondusif saja.
"InsyaAllah enggak kan cuma ada pembakaran-pembakaran saja, tak ada rusuh, semuanya kondusif-kondusif saja," ujar Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky kepada wartawan.
Pria yang akrab disapa mas Lindra menambahkan jika kejadian kemarin cuma bentuk semangat dari suporter dalam mendukung tim yang didukung.
Disinggung terkait apakah ada evaluasi dari Bupati terkait event ini, mas Lindra tetap akan melihat situasi setiap pertandingan dan nantinya akan dievaluasi lagi.
"InsyaAllah dilihat, dievaluasi," imbuhnya.
Lebih lanjut mas Lindra mengajak untuk melihat sisi positif dari penyelenggaraan kompetisi Bupati Tuban Cup ini seperti kegiatan ekonomi yang hidup, masyarakat terhibur, atlet yang mendapatkan apresiasi.
Namun Alumni SMA Taruna Nusantara angkatan 18 ini menuturkan bahwa di laga-laga berikutnya, kemungkinan tak akan ada penambahan sistem keamanan walaupun telah terjadi insiden seperti kemarin.
"Kalau pengaman insyaallah sudah lah," bebernya.
Diketahui pada Minggu (11/06/2023) pertandingan Margosuko FC melawan Andalas Putra sempat diwarnai keributan di akhir babak kedua, lantaran ada salah satu pemain dari Margosuko yang terjatuh di pinggir lapangan. Hal ini memicu emosi dari tim Andalas Putra sebab terjatuhnya pemain Markosuko dianggap sebagai cara untuk mengulur waktu pertandingan, terlebih saat itu Margo Suko telah unggul 1-0 dari Andalas Putra.
Bahkan akibat tensi di lapangan para suporter pun ikut memperkeruh situasi dengan melempar botol ke lapangan.
Bahkan dari insiden ini terdapat 4 orang yang mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) Askab PSSI Tuban. [Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS
