Luweng Ombo Sebutan Lain Gua Akbar Tuban

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Kabupaten Tuban merupakan daerah yang dijuluki sebagai kota seribu gua, karena letaknya yang berada pada deretan Pegunungan Kapur Utara. Bahkan, beberapa gua di Kabupaten Tuban, terdapat Stalaktit dan Stalakmit.

Ada banyak gua yang dikenal di Kabupaten Tuban, bahkan sebagian digunakan sebagai objek wisata. Salah satunya ialah Gua Akbar, yang terletak di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Gua Akbar sendiri, saat ini merupakan salah satu tempat wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Namun siapa sangka, jika dibalik berdirinya wisata ala mini, terdapat segudang sejarah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Salah seorang staff karyawan Goa Akbar Tuban, Fita mengatakan jika gua yang terletak di bawah Pasar Baru Tuban ini, pertama kali diresmikan pada Tahun 1998 silam.

“Gua Akbar itu berdirinya sekitar Tahun 1998, sebelum itu Gua Akbar juga sempat diuji coba untuk umum, oleh Bupati Tuban saat itu yaitu Bapak H.Hindarto dan hasilnya banyak masyarakat yang terpesona dengan keindahan Gua Akbar,” ujarnya kepada blokTuban.com, Minggu (28/5/2023).

Uji coba dibukanya Gua Akbar untuk umum sendiri, lanjutnya, bermula dari keprihatinan Bupati Tuban saat itu. Lantaran gua yang indah tersebut, dijadikan masyarakat sebagai tempat penimbunan sampah.

Sehingga, munculah keinginan yang kuat untuk dapat membenahi tempat tersebut, untuk dijadikan sebagai objek wisata yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum.

“Setelah itu, dilakukan pembenahan terhadap Goa Akbar dan menambah beberapa sarana seperti pembuatan taman, gazebo ataupun lampu-lamu yang dapat menambah daya Tarik wisata ini,” katanya.

Lebih lanjut, bahwa menurut sejarah, sebelum diketahui keberadaannya oleh Sunan Bonang, Gua Akbar tersebut dahulunya bernama Luweng Ombo.

Di mana, saat itu tempat tersebut dikenal sebagai keratonnya para jin perayangan, ilu-ilu banaspati. Oleh karena itu, pada zaman dahulu tempat tersebut cocok untuk digunakan sebagai tempat bertapa semedi, para leluhur.

“Jadi memang dulunya itu tempat bertapa para wali juga, nah itu kan juga ada gambarnya di samping situ. Sebelum pintu keluar goa itu, juga ada Paseban Agung Para Wali, ada tulisannya juga di situ,” tutupnya. [Sav/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS