Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Pemberlakuan tilang manual untuk menindak pelanggaran lalu lintas, yang sebelumnya sempat ditiadakan dan diganti dengan tilang elektronik, saat ini kembali diterapkan di wilayah hukum Polres Tuban.
Hal tersebut, sesuai dengan instruksi dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, yang termuat dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/830/IV/HUK.6.2/2023. Adapun pemberlakuan kembali tilang manual ini, dilakukan guna mengoptimalisasikan tilang elektronik atau E-TLE yang selama ini telah diterapkan.
Kabar diberlakukannya kembali tilang manual ini di Kabupaten Tuban, langsung dibenarkan oleh Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Tuban, IPTU Sampir Santoso.
"Iya mbak, tilang manual kembali dilakukan di Kabupaten Tuban," paparnya kepada blokTuban.com, saat dikonfirmasi, Rabu (10/5/2023).
Menurut Sampir, sapaan akrabnya, ada beberapa pelanggaran lalu lintas, yang akan menjadi sasaran tilang manual di wilayah hukum Polres Tuban. Diantaranya seperti tidak menggunakan helm SNI, pengendara yang masih di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, serta memakai ponsel saat sedang berkendara.
"Sasaran adalah pelanggaran yang berotensi laka, helm, speck/teknis dan pelanggaran yang tidak bisa terdeteksi E-TLE," jelasnya.
Disamping pelanggaran di atas, sasaran lainnya ialah berkendara melampaui batas kecepatan, kendaraan motor yang tidak sesuai dengan spek teknis, kendaraan motor yang tidak sesuai dengan peruntukkan, kendaraan tanpa plat nomor, hingga kendaraan overload atau over dimension.
Selain itu, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menerobos lampu merah, serta melawan arus lalu lintas juga menjadi sasaran tilang manual.
Oleh karena itu, Perwira Pertama itu menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban, untuk selalu taat dan tertib saat berlalu lintas, guna keselamatan diri sendiri dan pengendara lainnya.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu tertib berlalu lintas agar berkendara aman, nyaman, dan selamat," imbuhnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS
