Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com – Pada bulan Syawal setelah umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri disunnahkan untuk berpuasa selama 6 hari.
Seperti dikutip dari NU Online hukum puasa syawal adalah sunnah untuk umat muslim yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik itu qadha puasa Ramadan atau puasa nazar.
Bagi umat muslim yang memiliki utang selama bulan Ramadan karena uzur, maka status hukum puasa bulan syawal menjadi makruh.
Puasa ini dilakukan enam hari secara berturut-turut, mulai tanggal 2 sampai 7 Syawal.
Lafal doa niat puasa bulan Syawal yakni:
نَوَيْت٠صَوْمَ غَد٠عَنْ أَدَاء٠سÙنَة٠سÙتَة٠مÙنْ شَوَال٠لÙلّٰه٠تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwalin lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT”
Doa buka puasa bulan Syawal yakni:
َوَيْت٠صَوْمَ هَذَا اليَوْم٠عَنْ أَدَاء٠سÙنَّة٠الشَّوَّال٠لÙله٠تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
Sementara itu keutamaan melaksanakan puasa sunnah bulan Syawal diantaranya:
1. Mendapatkan pahal berlipat
"Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idulfitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal)." (HR. Ibnu Majah).
2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
"Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)." Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi." (HR. Muslim).
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS