Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Menjadi sebuah tradisi masyarakat Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, usai melaksanakan Shalat Idulfitri 1444 H, mereka akan melaksanakan ziarah kubur di makan desa secara bersamaan satu kampung.
Pagi ketika fajar mulai terbit dari timur, masyarakat Desa compreng akan berbondong-bondong untuk melaksanakan ibadah Shalat Idulfitri di masjid Desa.
Usai Salat di laksanakan, mereka akan pulang sebentar untuk mengambil bunga kenanga yang dipergunakan untuk berziarah makam.
Kemudian mereka akan berbondong-bondong mendatangi makam desa untuk melantunkan doa kepada saudara kerabat yang telah terlebih dahulu meninggalkan dunia ini. Dengan dipimpin oleh tokoh agama setempat atau istilah orang kampung menyebutnya Moden.
Dengan lantunan bacaan tahlil, Moden melantunkan tahlil dengan sepiker yang tidak terlalu besar, suara Moden pun di langsung disahuti oleh suara para warga desa.
Menurut warga Desa Compreng Samsuri (40) ziarah makam ini adalah sebuah tradisi yang sudah ada sejak dulu dan terus di pertahankan oleh masyarakat desa sampai saat ini.
“Ini adalah sebuah tradisi dari dulu dan terus kita pertahankan,” ujar Samsuri (40) kepada blokTuban.com, Sabtu (22/04/2023).
Selain itu sebagai hari kemenangan yang di penuhi rasa suka cita, doa bersama juga di niatkan sebagai hadiah kepada ahli kubur tiap warga desa.
Samsuri menambahkan, usai bacaan tahlil nantinya para masyarakat akan mencari para ahli kuburnya sendiri-sendiri, dan akan menaburkan bunga kenanga di atas makam ahli kubur masing-masing.
“Setelah tahlil kita taburkan bunga ke ahli kubur kita masing-masing,” imbuhnya.
Usai berziarah sebagian masyarakat tak langsung pulang, mereka akan mampir ke rumah saudara tertua untuk meminta maaf atas segala perbuatan yang telah di perbuat.
Tak hanya itu mereka juga akan bercengkerama sebentar untuk membayar rasa kangen setelah sekian lama tak jumpa dengan keluarga yang jauh.[Nur/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS