Reporter : Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban dan jajarannya bekerjasama dengan Yayasan, organisasi profesi, serta kader terus mengeliminasi Tuberkulosis (TBC) di Tuban. Hal itu diungkapkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2 KB Tuban, SA. Ratnasari pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) di Pantai Mangrove, Kamis (16/3/2023).
Ratna menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan beberapa langkah strategis untuk pencegahan dan pengobatan TBC sesuai arahan pemerintah pusat dan daerah. Salah satunya yaitu kampanye melalui media sosial yang dikemas dalam lomba karya video.
"Kemarin juga ada lomba penyuluhan pencegahan dan pengobatan TBC yang kita gelar, harapannya masyarakat bisa cepat mendeteksi dini dan segera tertangani," jelasnya.
Lebih lanjut, dengan dukungan lintas sektor dan seluruh lapisan masyarakat, diharapkan tahun 2030 mendatang TBC bisa tereliminasi. Menurut wanita berkacamata itu, upaya ini juga sejalan dengan Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC.
Untuk itu, ia mengharapkan masyarakat Tuban yang menemukan seseorang di sekelilingnya yang memiliki tanda-tanda TBC agar segera melapor ke Puskesmas terdekat. Selain itu, di 20 kecamatan juga sudah ada kader yang siap mendampingi masyarakat mengeliminasi TBC ini.
Baca Juga:
Yabhysa Tuban dan Dinkes Tandatangani Komitmen Penanggulangan TBC
"Kami menghimbau warga Tuban jika ada seseorang batuk lebih dari dua minggu disarankan pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas. Di sana nanti akan dilakukan pemeriksaan," pinta Ratna.
Setelah diperiksa dan dinyatakan positif TBC, lanjut Ratna, pasien akan mendapatkan pengobatan secara gratis dan rutin selama enam bulan. Selain penderita TBC, Ratna juga menganjurkan keluarga terdekat ikut minum obat untuk pencegahan.
"Kalau dalam satu rumah ada yang kena TBC, harapannya semua keluarganya ikut minum obat agar tidak ikut jatuh menjadi pasien TBC," tegasnya.
Kondisi di Tuban sendiri, berdasarkan data Dinkes P2KB, pasien TBC mengalami peningkatan. Sampai tahun 2022 lalu, tecatat sebanya 1.928 orang terkena TBC.
"Ini sebgai PR bersama ikut serta menanggulangi agar dari angaka tersebut tidak lagi meningkat," harapnya.
Pada saat yang sama, ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabysa), Khoirul Ashari mengaku telah bekerjasama dengan pemerintah dalam melakukan deteksi dini dan penyuluhan TBC di Tuban. Bahkan kadernya juga masif melukan investigasi ke tempat-tempat yang bersiko tinggi.
"Harapannya kita bisa memutus rantai penyebaran TBC dengan cepat. Selain itu, yang menjadi perhatian Yabhysa yaitu memberi dukungan moral dan material kepada pasien," jelas Ashari kepada awak media ini.
Sampai saat ini, pasien yang didampingi Yayasan Yabhysa lebih dari 300 orang. Dari 20 kecamatan di Tuban terdapat 2 puskesmas yang paling tinggi pasiennya. [rof/Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS